Seorang perawat satwa tewas diterkam harimau di kebun binatang (bonbin) Serulingmas Banjarnegara, Jawa Tengah. Berikut ini informasi lengkap terkait peristiwa tragis tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/4) puul 14.30 WIB. Korban tewas yakni seorang perawat satwa bernama Lulut Dwi Prasetyo (35).
Perawat satwa, Lulut diketahui tewas usai diterkam harimau benggala bernama Darma. Direktur Serulingmas Zoo Lulut Yekti Adi menduga korban kehabisan darah usai mengalami luka gigit dan luka cakar. Lulut pun membantah korban dimakan harimau, karena anggota tubuh korban utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, karyawan Serulingmas Zoo disebut sempat mendengar teriakan korban. Saat dilihat, korban sudah ditarik harimau dan diletakkan di kandang display.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menggiring harimau benggala tersebut ke kandangnya. Barulah kemudian korban bisa dievakuasi ke RSUD Hj Anna Lasmanah. Korban kemudian meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB.
Jenazah korban pun langsung dikebumikan di hari yang sama. Korban diketahui meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih duduk di bangku TK.
"Kalau disebabkan karena (harimau) birahi itu tidak. Ya karena insting atau naluri satwa buas. Memang harus ekstra hati-hati ketika bersama satwa buas," kata Lulut.
Lulut juga membantah jika penyebab harimau menyerang salah satu karyawannya karena kekurangan pakan. Sebab, pihaknya selalu memberikan pakan sesuai aturan dan di bawah pengawasan BKSDA terkait nutrisi satwanya.
Plh Bupati Banjarnegara Syamsuddin mengungkap peristiwa serupa pernah terjadi pada 2011 silam. Pihak bonbin Serulingmas pun diminta berbenah.
"Saya minta pengelola kebun binatang Serulingmas untuk berbenah. Jangan sampai kejadian ini terjadi lagi. Karena sebelumnya tahun 2011 pernah terjadi hal serupa (perawat satwa tewas diserang harimau)," ujar Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin kepada wartawan, kemarin.
Sementara itu, Direktur Serulingmas Zoo Lulut Yekti Adi mengaku tidak tahu kejadian pada 2011 silam. Mengingat saat itu kebun binatang Serulingmas masih dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara.
"Kalau dulu tidak tahu karena kita belum di sini (Serulingmas). Belum jadi perusda," ucap Lulut.
Akibat peristiwa ini bonbin di Banjarnegara ini ditutup sementara. Penutupan berlangsung selama proses penyelidikan oleh Polres Banjarnegara.
(sip/sip)