Sehari setelah terjadi banjir lahar hujan Gunung Merapi, warga kembali berbondong-bondong menambang pasir secara tradisional di Sungai Woro, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (20/4/2022).
Meski banjir lahar hujan pada Selasa (19/4) lalu sempat mengubur dua armada truk di Sungai Woro, para penambang pasir tradisional itu mengaku tidak takut. Justru sebaliknya, banjir lahar hujan bagi mereka adalah berkah dari Merapi.
Sebab, Sungai Woro yang tiap hari mereka tambang menjadi kembali penuh oleh pasir setelah banjir lahar hujan itu surut. "Alhamdulillah, ini THR (tunjangan hari raya) buat lebaran dari Mbah Merapi," kata Sujeno (36), salah satu penambang pasir tradisional di Sungai Woro, Rabu (20/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sujeno mengatakan, harga pasir Merapi saat ini rata-rata Rp 550 ribu per satu bak truk. Dari pantauan detikJateng, para penambang tradisional itu bekerja secara berkelompok. Pasir yang mereka kumpulkan kemudian dijual kepada truk-truk yang sudah antre di lokasi.
Salah satu sopir truk pasir di Sungai Woro, Kusmaji, juga mengaku tidak takut dengan banjir lahar hujan. "Nggak takut. Ini sudah pekerjaan sehari-hari soalnya. Biasanya sampai jam 14.00 WIB. Tapi kalau hujan ya pulang," kata Kusmaji kepada detikJateng di lokasi. Simak video lengkapnya di atas.