Banjir Lumpur Sungai Serayu Bikin Ikan-ikan Mati, Ini Sebabnya

Banjir Lumpur Sungai Serayu Bikin Ikan-ikan Mati, Ini Sebabnya

Uje Hartono - detikJateng
Jumat, 08 Apr 2022 22:21 WIB
GM PT Indonesia Power Mrica PGU, PS Kuncoro (baju batik) saat jumpa pers terkait banjir lumpur di Sungai Serayu, Banjarnegara, Jumat (8/4/2022).
GM PT Indonesia Power Mrica PGU, PS Kuncoro saat jumpa pers terkait banjir lumpur di Sungai Serayu, Banjarnegara, Jumat (8/4/2022). (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

Banjir lumpur di sepanjang Sungai Serayu berujung pada banyaknya ikan yang mati disebut terjadi karena runtuhnya sedimen di waduk PLTA Mrica. Sedimen yang keluar melalui saluran draw down culvert (DDC) mencapai 1 juta meter kubik.

"Banjir lumpur pada tanggal 1 dan 6 April 2022 kemarin karena ada lereng sedimen yang mengendap runtuh. Jadi kami harus memutuskan dalam waktu singkat untuk membuang sedimen atau tidak," kata GM PT Indonesia Power Mrica PGU, PS Kuncoro, sebagai pengelola waduk dan PLTA, kepada wartawan di Mrica Corner, Jumat (8/4/2022).

Menurutnya, jika sedimen tersebut tidak dikeluarkan akan berdampak pada keamanan dan fungsi waduk. Sebab, saluran air yang menuju turbin akan tertimbun sehingga waduk tidak bisa berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sedimen tidak keluar, pintu pembuangan air akan ketutup. Itu bakal susah lagi untuk memperbaikinya. Makanya pintu dibuka," jelasnya.

Ia memprediksi, flushing atau sedimen yang dikeluarkan mencapai 1 juta meter kubik dalam satu pekan. Terlebih pada Rabu (6/4) lalu flushing dilakukan 1 jam lebih. Hal ini membuat luncuran lumpur sampai Banyumas.

ADVERTISEMENT

"Sedimen yang keluar dari flushing kemarin diperkirakan mencapai 1 juta meter kubik. Dan lamanya ada yang 1 jam lebih makanya luncuran lumpurnya sampai Banyumas," terangnya.

Perihal banyaknya ikan yang mati akibat banjir lumpur tersebut, PT Indonesia Power Mrica PGU, mengaku akan melakukan restocking ikan secara berkala.

"Kami akan menggunakan dana CSR kami untuk melakukan restocking ikan. Tetapi tentu secara berkala," pungkas Kuncoro.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads