Warga Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, merobohkan Masjid Al-Fatah usai mendapatkan janji pembangunan ulang dari seorang 'dermawan'. Namun pembangunan ulang masjid tersendat gegara janji 'dermawan' itu hingga saat ini belum terpenuhi.
Warga kini hanya bisa meratapi keputusannya merobohkan masjid kampung. Masjid itu kini telah rata dengan tanah dan mereka tak mampu membangunnya lagi. Dari Rp 1,5 miliar biaya yang diperlukan, si 'dermawan' baru mengirimkan dana sebesar Rp 25 juta.
Kondisi ini memantik simpati banyak pihak. Kini banyak calon donatur yang akan mengulurkan tangan untuk membantu pembangunan masjid. Sementara itu, belakangan sosok 'dermawan' diungkap oleh orang dekat yang selama ini menjadi perantara si 'dermawan' dengan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terungkapnya sosok 'dermawan'
Seorang warga yang menghubungkan pengusaha dengan takmir Masjid Al-Fatah Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen angkat bicara. Dia menyebut si 'dermawan' merupakan pengusaha yang berbisnis ikan segar.
Perantara yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku sangat dekat dengan pengusaha asal Jakarta tersebut. Dia juga selama ini berhubungan bisnis dengan pengusaha tersebut.
Dia juga mengaku dirinyalah yang menyodorkan nama pengusaha tersebut sebagai salah satu orang yang bisa berpartisipasi untuk pendanaan ketika takmir Masjid Al-Fatah berniat akan merenovasi masjid tersebut.
"Ada orangnya beneran, bukan saya ngarang-ngarang," katanya kepada detikJateng, Selasa (5/4).
Bantah sanggupi seluruh biaya
Namun perantara ini menyebut tidak betul jika pengusaha kenalannya ini menyanggupi seluruh biaya renovasi masjid.
"Saat itu panitia butuh dana untuk renovasi, saya mengajukan nama beliau sebagai salah satu donatur dan beliau juga menyetujui," kata dia.
Sumber tersebut juga mengatakan pengusaha itu juga bukan yang memprakarsai agar bangunan lama Masjid Al-Fatah dirobohkan untuk diganti dengan bangunan baru yang akan dibiayainya. Menurutnya ide merobohkan masjid sepenuhnya adalah inisiatif warga setempat.
"Bukan beliau (yang menyuruh merobohkan). Beliau kesanggupannya hanya ikut membantu sebagai donatur saja," lanjutnya.
![]() |
Kemenag turun tangan
Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad menyebut pihaknya tengah meninjau Masjid Al Fatah di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang. Dia memastikan bila Kemenag Jateng tak akan berdiam diri.
"Pemerintah melalui Kanwil Kemenag Sragen akan segera mengambil langkah strategis agar masyarakat atau jamaah masjid bisa terbantu," jelasnya.
Kemenag Jawa Tengah juga menyumbang Rp 100 juta untuk pembangunan ulang Masjid Al-Fatah.
"Kanwil (Kemenag) Jawa Tengah hari ini menyampaikan bantuan 100 juta. Nanti kalau (masjidnya) sudah jadi, kita juga bantu sound systemnya. Jadi toanya nanti kita bantu dari Kemenag," kata Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad kepada detikJateng, Selasa (5/4).
Musta'in juga mengajak semua pihak mau bergotong-royong agar pembangunan kembali Masjid di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, itu lekas selesai.
Calon donatur berdatangan
Heboh masjid Al-Fatah yang dirobohkan oleh warga usai mendapatkan janji seorang dermawan, kini mendapatkan perhatian banyak pihak. Bahkan sudah banyak calon donatur yang mulai menghubungi takmir masjid.
Ketua pembangunan Masjid Al-Fatah, Agus Pudiyono, mengatakan sejak kemarin menerima banyak telepon. Mereka banyak yang menanyakan nomor rekening untuk berdonasi.
"Kemarin sudah banyak yang telepon, nggak saya hitung. Saya sampai capek menjelaskan, karena memang banyak yang tanya-tanya," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Selasa (5/4/).
"Belum saya cek ada berapa yang masuk. Ini kan pakai rekening khusus. Nggak ada ATM-nya. Kalau ngecek harus dua orang," ujar dia.
Namun sebelum cerita masjid dirobohkan tersiar di media, sudah ada sekitar Rp 300 juta dana yang diterima panitia. Jumlah ini masih jauh dari rencana anggaran yang sebesar Rp 1,5 miliar.
"Sebelumnya ada sekitar Rp 300 juta, dari donasi, infak, dan lain-lain. Kalau kebutuhannya Rp 1,5 miliar," ujarnya
Ganjar angkat bicara
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku sedih mendengar kabar perobohan masjid Masjid Al-Fatah di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Ganjar meminta masyarakat lebih berhati-hati.
"Saya membaca beritanya itu, yah, sedih saya," kata Ganjar saat ditemui di kantornya, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (5/4).
"Kita harapkan masyarakat hati-hati yah, kalau ada orang mau kasih sumbangan yang belum jelas jangan terlalu mudah percaya," harapnya.
Terlebih, berdasar informasi yang dia terima, masjid itu merupakan sumbangan dari Proyek Waduk Kedungombo. Terkait tindakan yang akan dilakukan Pemprov Jateng, Ganjar menyebut masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Masa belum jelas sumbernya kemudian masjidnya sudah dirobohkan, sekarang kan repot." kata Ganjar.
(aku/aku)