Masjid Al Fatah di Kabupaten Sragen dirobohkah warga setelah mendapat janji manis untuk pembangunan ulang. Atas peristiwa itu, Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah (Jateng) ambil sikap.
Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad menyebut pihaknya tengah meninjau Masjid Al Fatah di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang. Dia memastikan bila Kemenag Jateng tak akan berdiam diri.
"Kami sedang cek lapangan, Insyaallah ada langkah segera," kata Musta'in saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait langkah yang akan diambil, Musta'in akan menentukannya setelah melakukan pengecekan di lapangan. Namun, langkah strategis akan dilakukan segera.
"Kita lihat lapangan dulu," lanjutnya.
"Pemerintah melalui Kanwil Kemenag Sragen akan segera mengambil langkah strategis agar masyarakat atau jamaah masjid bisa terbantu," jelasnya.
Musta'in juga berharap agar kasus ini bisa menjadi pelajaran. Dia mengimbau agar masyarakat tidak saling menyalahkan dan berlomba untuk saling membantu.
"Ini sudah terlanjur terjadi, kita tidak mencari siapa yang salah tetapi kita mari berlomba untuk memberikan andil untuk menyelesaikan masalah ini," jelasnya.
"Nah kemudian secara umum, tidak hanya takmir masjid tapi juga kita semua agar cek dan ricek, tabayyun, gitu yah. Kalau ada informasi dicermati, diteliti sehingga kemudian kita tidak salah mengambil kesimpulan atau salah mengambil langkah," lanjutnya.
Untuk diketahui, warga Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, merobohkan Masjid Al-Fatah usai mendapatkan janji pembangunan ulang dari seorang yang disebut pengusaha. Sayang, hingga masjid itu rata dengan tanah tak ada tanda-tanda janji akan ditepati.
"Memang awalnya masjid butuh renovasi. Ada warga punya kenalan pengusaha itu. Karena masjid sudah ada sejak 1991, katanya sekalian dibangun ulang saja, beliau sanggup mendanai," ujar ketua panitia pembangunan Masjid Al-Fatah, Agus Pudiyono, saat dijumpai detikJateng, Senin (4/4).
(rih/ahr)