Gunung api yang tertidur panjang hingga ratusan tahun atau biasa disebut gunung api dorman masih memiliki potensi untuk meletus kembali. Bagaimana penjelasannya?
Penyelidik Bumi Madya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo menjelaskan secara umum gunung api dorman bisa aktif kembali. Ia mencontohkan seperti Gunung Sinabung yang sudah ribuan tahun tidur saat ini menjadi aktif kembali.
"Dorman itu tidur panjang gitu sajalah. Jadi Gunung Merbabu termasuk yang tidurnya sudah panjang, kemudian Gunung Sumbing di Jawa Tengah, Lawu itu juga dorman. Saya kira yang diklasifikasikan dorman itu ya. Muria itu sudah terlalu lama tidak aktif," kata Subandriyo kepada wartawan, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Kepala BPPTKG itu melanjutkan, gunung api dorman menjadi aktif kembali salah satunya bergantung pada dinamika di dalam gunung api itu sendiri. Seperti kembali aktifnya dapur magma.
Namun, khusus gunung api dorman di Jawa Tengah hingga saat ini belum ada data penelitian secara pasti. Sehingga Subandriyo belum bisa memastikan kondisi gunung api dorman di Jateng.
Ia mengatakan perlu penelitian lebih jauh lagi terkait aktivitas gunung api dorman. Dicontohkannya, seperti gempa bumi yang mengumpul di satu titik beberapa waktu lalu perlu diteliti lebih jauh apakah terkait dengan aktivitas vulkanik gunung api dorman atau tidak.
"Tetapi sesekali muncul gempa-gempa yang meragukan seperti di Ambarawa itu perlu diteliti lebih jauh," kata Subandriyo.
Sejauh ini, Subandriyo memastikan tidak ada indikasi peningkatan aktivitas di gunung api yang tertidur itu. Pun jika nantinya kembali aktif tidak bisa secara tiba-tiba terjadi erupsi. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas secara normal.
"Jadi gunung api yang dorman kalau mau aktif kembali itu tidak bisa secara tiba-tiba kemudian aktif dan langsung terjadi erupsi. Selalu ada gejala awalnya. Selama tidak ada indikasi terutama kegempaan vulkanik itu masyarakat tidak perlu khawatir," tegasnya.
(sip/sip)