.webp)
Indonesia memiliki jumlah gunung api aktif sebanyak 127, terbanyak di dunia. Di antara gunung api aktif itu ada yang 'tertidur' atau biasa disebut dengan gunung api dorman.
Penyelidik Bumi Madya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo menjelaskan istilah gunung api dorman itu adalah gunung api yang beristirahat lama, tidak menunjukkan aktivitasnya. Jika mengacu kepada kriteria yang dikeluarkan oleh PVMBG, maka gunung api dorman masuk dalam tipe B.
"Kalau kita kaitkan dengan kriteria yang dikeluarkan oleh PVMBG, itu barangkali gunung api yang tipe B. Defisinya, yang tidak pernah meletus sejak tahun 1.600," kata Subandriyo saat dihubungi wartawan, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nyadran, Menjaga Kerinduan |
Akan tetapi, Subandriyo berpendapat gunung api dorman itu bisa jadi tidak meletus lebih dari 1.600 tahun.
"Jadi bisa jadi ratusan atau bahkan ribuan tahun tidak menunjukkan aktivitas vulkanisnya, itu disebut dorman," jelasnya.
Dari catatan PVMBG, di Jawa Tengah terdapat tiga gunung api tipe B yakni Gunung Ungaran, Merbabu, dan Lawu. Sementara Sumbing masuk dalam kategori gunung tipe A bersama Merapi. Jika mengacu data PVMBG, Gunung Sumbing juga termasuk tipe A.
Dalam sejarahnya, Sumbing tercatat mengalami letusan dalam sejarah hanya tercatat satu kali yaitu tahun 1730 yang terjadi di kawah puncak, dimana terbentuk kubah lava.
Baca juga: Gibran Bertemu Hary Tanoe di Jogja, Ada Apa? |
"Dorman itu tidur panjang gitu sajalah. Jadi Gunung Merbabu termasuk yang tidurnya sudah panjang, kemudian Gunung Sumbing di Jawa Tengah, Lawu itu juga dorman. Saya kira yang diklasifikasikan dorman itu ya. Muria itu sudah terlalu lama tidak aktif," urainya.
Lebih lanjut, Subandriyo mengingatkan gunung api dorman masih memiliki potensi untuk erupsi. Bahkan menurutnya banyak ahli gunung api tidak berani menyatakan satu gunung api itu mati.
"Karena banyak gunung api yang lama sekali dorman itu tiba-tiba aktif kembali. Di Indonesia salah satunya Sinabung yang sudah lebih dari 1.200 tahun tidak aktif tiba-tiba aktif kembali," jelas mantan Kepala BPPTKG itu.
(sip/sip)
