Rombongan delegasi G20 naik Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hari ini. Terbagi dalam beberapa kelompok mereka menggunakan sandal upanat dan jarik yang diikatkan di pinggang.
Pantauan detikJateng Jumat (25/3/2022), rombongan delegasi ini mulai naik Candi Borobudur pada pukul 16.40 WIB. Saat itu, jam kunjungan bagi wisatawan tetap tutup sehingga mereka dengan leluasa berada di kompleks Candi Borobudur.
Adapun rombongan delegasi ini sebelumnya telah mendapatkan briefing di Manohara. Para delegasi ini dibagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian mereka didampingi seorang guide yang menjelaskan relief yang ada di Candi Borobudur. Saat rombongan delegasi naik candi cuaca cerah sehingga bisa menikmati sunset dari atas Candi Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
General Manager Taman Wisata Borobudur, Aryono Hendro Malyanto, mengatakan Candi Borobudur menjadi site visit atau kunjungan situs untuk Kementerian Dikbud Ristek pada Jumat (18/3), kemudian Kementerian LHK pada Kamis (24/3), dan hari ini dari Kementerian ESDM.
"Focus Discussion Group itu di masing-masing kementerian. Untuk yang hari ini dari Kementerian ESDM, tadi datang pukul 15.30 sampai Manohara, briefing sebentar terus safety induction dan baru naik (candi)," kata Aryono saat ditemui di Candi Borobudur, hari ini.
Aryono menjelaskan jumlah delegasi asing sebanyak 20 orang, kemudian ditambah dengan LO (liaison officer) jadi berjumlah sekitar 120-an orang. Sebelumnya, rombongan ini sudah terlebih dahulu berkegiatan di Jogja.
"Hari ini, mereka berkunjung di Borobudur didampingi oleh lima orang guide yang menjelaskan tentang Borobudur dan nanti diakhiri dengan makan malam di Hotel Manohara Borobudur," ujarnya.
Para delegasi, lanjut Aryono, naik Candi Borobudur dengan menggunakan sandal upanat. Pemakaian sandal ini menjadi momen perkenalan yang nantinya akan diwajibkan untuk dipakai saat naik Candi Borobudur.
"Upanat sendiri besoknya akan menjadi salah satu instrumen yang ketika ke candi yang telah dengung-dengungkan. Ini salah satu menjadi bahan sosialisasi ke semua yang hadir baik dari delegasi asing maupun delegasi domestik perkenalan penggunaan sandal yang dinamakan upanat yang digagas oleh teman-teman Balai Konservasi Borobudur," tutur Aryono.
"Semua memang belum memakai (upanat) karena ini sifatnya baru sosialisasi, jumlah kemarin nanya dengan teman-teman Borobudur juga produksi belum maksimal, tapi ini uji coba dan sosialisasi. Ke depan akan kita pelajari juga sisi positif dan negatifnya, sisi keamanan dan lain sebagainya karena tentunya safety, baik safety untuk monumennya dan safety untuk yang memakai. Ini harus kita perhatikan jangan sampai dengan sandal nanti kepleset dan lain sebagainya, itu yang kita tidak harapkan. Harapan kita sembari sosialisasi juga sembari kita belajar untuk kekurangan dan sisi positifnya di situ," pungkasnya.
(sip/sip)