Truk Pupuk Terjun ke Jurang di Wonosobo, Polisi Duga Ini Sebabnya

Truk Pupuk Terjun ke Jurang di Wonosobo, Polisi Duga Ini Sebabnya

Uje Hartono - detikJateng
Jumat, 25 Mar 2022 17:58 WIB
Truk tronton masuk ke jurang sedalam 20 meter di Wonosobo, dua orang tewas, Jumat (25/3/2022).
Truk tronton masuk ke jurang sedalam 20 meter di Wonosobo, dua orang tewas, Jumat (25/3/2022). (Foto: dok. Polres Wonosobo)
Wonosobo -

Truk tronton bermuatan pupuk terjun ke jurang di Jalan Parakan-Kertek, tepatnya di Desa Purwojati, Kecamatan Kertek, Wonosobo. Detik-detik truk itu 'melompat' ke jurang terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 29 detik itu terlihat truk melaju dari timur (arah Temanggung) dengan kecepatan tinggi. Dari arah berlawanan (arah Wonosobo), tampak ada mobil hitam melaju dengan kecepatan sedang.

Tiba-tiba truk itu hilang kendali kemudian banting setir ke kanan hingga masuk ke jurang di tepi jalan penghubung Temanggung-Wonosobo itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Wonosobo AKBP Ganang Nugroho Widhi membenarkan video truk tronton masuk jurang itu terjadi di Jalan Parakan-Kertek, Wonosobo. Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang tewas.

"Video truk banting ke arah kanan itu, benar (di Jalan Parakan-Kertek, Wonosobo), yang setelah itu ada orang keluar," kata Ganang saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/3/2022).

ADVERTISEMENT

Ganang mengatakan, dua korban tewas itu adalah sopir dan satu penumpang. Diduga sopir truk tronton itu tidak menguasai medan, mengingat Jalan Parakan-Kertek itu menurun sepanjang 6 kilometer.

"Kalau dari nomor polisinya itu AG (daerah Jawa Timur), dan KTP pengemudi ini alamatnya Rembang. Ini berarti truk luar kota. Karena orang luar kota jadi tidak menguasai medan," terangnya.

Ganang menambahkan, berdasarkan keterangan saksi mata juga terlihat percikan api dari arah roda truk bagian depan. Biasanya percikan api itu muncul karena sopir terlalu lama menginjak rem.

"Ada ada saksi yang menyampaikan, truk melintas ada percikan api di ban depan. Rata-rata pengemudi (dari) luar itu kebanyakan ngerem. Tetapi karena apa kita belum tahu pasti. Sementara kita fokus evakuasi, untuk (penyebab kecelakaan) pastinya masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Ganang juga mengimbau para pengemudi dari luar kota agar mengatur cara pengereman kendaraan ketika melintasi jalan menurun panjang.

"Biasanya para sopir (dari luar daerah) tidak tahu kalau jalan menurunnya ini panjang. Dikira setelah ini jalan sudah datar tetapi ternyata masih menurun. Makanya harus diatur cara ngeremnya. Jangan lupa cek kondisi kendaraan juga," ujarnya.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads