Ketua FKUB Jawa Tengah, KH Taslim Syahlan menyebutkan, Kabupaten Grobogan memiliki desa yang kental kerukunan antarumat beragama, yaitu Desa Penadaran di Kecamatan Gubug. Menurutnya, kerukunan umat beragama di desa itu terjalin sejak dulu.
"Mereka hidup berdampingan tanpa ada konflik. Mereka hidup bersosial, bergotong-royong dan saling melengkapi bahkan saling mendukung saat hari raya tiba. Pantas jika Desa Penadaran ini layak memiliki ikon, yakni dijuluki Desa Kerukunan ke-18 di Jateng," kata KH Taslim saat menghadiri Harlah NU ke-96 di Desa Penadaran, Gubug, Grobogan, Minggu (13/3/2022).
KH Taslim juga mencontohkan, dalam acara Harlah NU ke-96 tahun ini umat Kristen dan Umat Katolik juga berperan. Bahkan, ibadah misa mingguan umat Katolik juga dimajukan guna menghargai dan mendukung acara Harlah NU ini. Para pemuda dari umat Katolik dan Kristen turut membantu penataan parkir kendaraan peserta Harlah NU. Halaman gereja menjadi tempat parkirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi contoh dan sikap yang baik dalam menjaga kerukunan umat beragama. Patut menjadi panutan buat seluruh umat beragama agar bisa hidup berdampingan dengan baik, saling tolong menolong dengan toleransi antarumat beragama," lanjut KH Taslim.
Tak hanya diikuti oleh tiga perwakilan umat beragama, acara Harlah NU ke 96 juga dihadiri perwakilan umat Hindu, Budha, Katholik, dan Kristen.
"Desa Penadaran ini memiliki ikon kerukunan umat beragama yang kental. Saya tahu betul desa ini, bahkan menjadi desa terbanyak yang saya kunjungi," kata anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Edy Wuryanto, yang turut hadir dalam acara Harlah NU di Penadaran.
Bendahara PCNU Grobogan, Sholikin menambahkan, Penadaran memiliki dua tempat ibadah yang berbeda dan berdampingan. Saat hari raya salah satu agama, umat agama lain ikut membantu dalam kelancaran beribadah. Menurutnya, Penadaran layak jadi desa percontohan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Kekentalan budaya khas orang desa dan kekhasan lain, yakni perbedaan kepercayaan, membuat Desa Penadaran ini patut jadi contoh," tandas Sholikin.
(dil/dil)