Massa Sopir Truk Demo ODOL Sempat Penuhi Jalan Diponegoro Boyolali

Massa Sopir Truk Demo ODOL Sempat Penuhi Jalan Diponegoro Boyolali

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Jumat, 11 Mar 2022 16:47 WIB
Massa sopir truk demo ODOL penuhi Jalan Diponegoro, Boyolali, Jumat (11/3/2022).
Massa sopir truk demo ODOL penuhi Jalan Diponegoro, Boyolali, Jumat (11/3/2022). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikJateng)
Boyolali -

Massa sopir truk di Boyolali kembali melakukan aksi demo. Mereka berkumpul di Jalan Diponegoro, Mojosongo, Boyolali, sembari menunggu perwakilan mereka audiensi di kantor Dinas Perhubungan Boyolali siang tadi.

Aksi unjuk rasa kali ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. Selain itu juga sebagai bentuk solidaritas para sopir truk Boyolali atas aksi serupa di Semarang hari ini.

"Aksi ini tidak lanjut yang kemarin, ini yang kedua kalinya, yang mana untuk tuntutan ODOL yang kemarin masih dibahas. Di Semarang pun sekarang ada aksi seperti ini juga. Teman-teman di Boyolali ini menghormati teman-teman yang berjuang di Semarang, maka teman-teman ikut solidaritas, berkumpul di sini semuanya," kata penasihat Komunitas Sopir Truk Boyolali (KSTB), Sarmadi, saat ditemui di sela aksi, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat demo ini, Jalan Prof Soeharso, dari arah Tegalwire, Mojosongo, menuju Simpang Solidaritas Alun-alun Lor Boyolali sempat ditutup tadi sekitar pukul 12.00 WIB. Sarmadi menyampaikan keberatan terkait aturan Over Dimension dan Over Loading (ODOL) yang sampai saat ini masih dikaji. Mereka juga mengeluhkan tentang Uji KIR di Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali yang dinilai sulit.

Dalam aksi kali ini, para sopir truk itu berkumpul di Jalan Diponegoro, Mojosongo, Boyolali. Jalan tersebut menghubungkan Simpang Solidaritas Alun-alun Lor Boyolali dengan Exit Tol Mojosongo, Boyolali.

ADVERTISEMENT

Ratusan truk itu diparkir berjalar di pinggir jalan dari kedua arah. Sejumlah truk juga dipasang spanduk yang memprotes aturan ODOL. Bahkan, beberapa truk juga membawa sound system sehingga suasana cukup ramai.

Mereka berkumpul di tempat tersebut sembari menunggu perwakilan mereka beraudiensi dengan Dishub Boyolali. Aksi para sopir ini pun dikawal petugas Polres Boyolali.

Sarmadi berharap ke depannya sudah tidak ada lagi aksi unjuk rasa sopir truk seperti ini. Mereka berharap bisa bekerja dengan baik, nyaman, dan aman tanpa ada kendala di jalan, tanpa was-was ditindak petugas.

Dia juga berharap petugas dari pusat sampai daerah punya persepsi hukum yang sama. Sebab, menurut dia, kadang ada perbedaan persepsi antardaerah terkait aturan, sehingga di satu daerah dibolehkan tapi di daerah lain ditindak petugas.

"Kadang-kadang di sana sama di sini itu beda persepsi antara petugas satu dengan lainnya. Harapan kami ke depan, hukum itu sama, dari pusat sana sampai ke daerah itu sinergi. Petugas juga memahami yang sama," harap dia.

Terkait hasil audiensi, Sarmadi menyampaikan kepada para sopir yang sudah menunggu di Jalan Diponegoro. Terkait dengan ODOL, khususnya tajuk atau kerodong penutup saat ini masih dalam pembahasan, karena kata Sarmadi antardaerah masih beda persepsi.

"Tapi pada dasarnya aturannya sama dari atas. Tapi mengapa di wilayah lain dipermasalahkan kerodong ini, di sini tidak. Itu poin-poin yang terpenting, karena untuk di wilayah Boyolali masalah kaitan kerodong diperbolehkan sepanjang tidak melebihi batas maksimal dari bak," jelasnya.

Masalah tajuk ini juga terkait dengan muatan yang dibawa. Sehingga berdampak pada tinggi rendahnya kerodong. Hal itu masih bisa ditolerasi dengan tinggi tajuk tidak boleh lebih dari 60 centimeter.

Pemilik truk juga diimbau membuat bak truk di tempat karoseri resmi agar dimensinya sesuai aturan.

Mengenai uji KIR di Dishub Boyolali yang dinilai para sopir sangat sulit lulusnya, lanjut Sarmadi, Dishub Boyolali akan membantu sepanjang tidak mengabaikan keselamatan.

"Untuk uji KIR di Boyolali, nanti akan dibantu agar bisa lulus dengan catatan tidak mengabaikan keselamatan panjenengan (Anda), yang penting itu," pungkasnya.

Saat ini aksi demo tersebut terpantau sudah bubar. Arus lalu lintas di lokasi juga sudah kembali normal.




(sip/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads