Lebih dari 10 ribu dosis vaksin Corona atau COVID-19 di Kota Solo tidak bisa digunakan lantaran kedaluwarsa. Kondisi itu membuat stok vaksin di kota itu kosong. Pemkot Solo masih berusaha mendatangkan stok baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan telah menarik vaksin-vaksin tersebut dari fasilitas kesehatan (faskes).
"Iya ada (10 ribu lebih) vaksin yang kedaluwarsa. Yang kedaluwarsa di faskes-faskes ini kami tarik," kata Ning, sapaannya, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (8/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kondisi tersebut diakibatkan karena Pemkot Solo memperolehnya dalam kondisi sudah hampir kedaluwarsa. Sementara jumlah petugas vaksinator di Solo terbatas.
"Kami mendapatkannya kan sudah kedaluwarsa tinggal beberapa hari lagi. Padahal jumlah petugas kita terbatas," ungkap dia.
Meski kedaluwarsa, kini vaksin-vaksin tersebut masih disimpan secara khusus oleh DKK. Pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait vaksin kedaluwarsa itu.
"Kami simpan vaksin tersebut di tempat pada suhu yang semestinya, sambil menunggu instruksi dari pusat. Ini vaksinnya berjenis AstraZeneca," ujar dia.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, membenarkan kosongnya stok vaksin. Untuk sementara pelaksanaan vaksinasi tidak dapat berlanjut.
"Sampai hari ini masih kosong. Ya sementara belum diadakan lagi," ujar Teguh.
Namun menurutnya, pekan ini akan datang kembali vaksin Moderna. Dalam pelaksanaannya, vaksinasi nanti tetap dibantu TNI-Polri.
"Tapi minggu ini informasinya akan datang lagi, Moderna. Nanti segera kita lakukan lagi vaksinasi booster, tentu dibantu dengan TNI-Polri," pungkasnya.
(ahr/rih)