Banjir juga melanda di wilayah Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah hari ini. Ada ada puluhan rumah warga yang tergenang banjir.
"Banjir diakibatkan curah hujan tinggi di wilayah Pucakwangi berdampak meluapnya Sungai Sentul ke permukiman dan persawahan di Kecamatan Jakenan hari ini," terang Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya saat dihubungi detikJateng lewat pesan singkat, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya genangan banjir mulai meluap ke permukiman warga sejak Selasa dini hari tadi. Ketinggian genangan banjir di jalan antarkecamatan mencapai 60 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Air mulai masuk ke area permukiman Selasa (8/3) pukul 02.00 WIB tinggi air di jalan pertigaan Pasar Glonggong sekitar 60 centimeter. Jalan Winong-Jakenan ditutup," ujar dia.
Budi menjelaskan ada lima desa yang terdampak banjir. Namun di Desa Glonggong yang paling parah terkena banjir.
Tercatat ada 70 rumah warga yang terdampak banjir. Selain rumah, puluhan hektare sawah juga terendam banjir.
"Wilayah terdampak banjir sebagian Desa Glonggong, Sembaturagung, Bungasrejo, Tondomulyo, dan Kalimulyo," terang Budi.
"Terdampak pada Desa Glonggong, rumah yang terendam banjir sekitar 70 rumah, area persawahan 70 hektare, 40 hektare siap panen," sambung dia.
Budi menjelaskan aktivitas warga masih normal. Warga belum ada yang mengungsi.
"Aktivitas penduduk terdampak masih normal," ujar dia.
![]() |
Sebelumnya, ratusan rumah di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah terendam banjir. Banjir ini pun sudah dua kali terjadi dalam kurun waktu sebulan.
"Kurun waktu awal tahun ini dua kali, terutama satu bulan ini itu terbesar," terang Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Selasa (8/2).
Toha, sapaannya, mengatakan ada 250 rumah warga yang terendam banjir. Ketinggian air di permukiman warga mencapai 80 sentimeter.
"Sekitar 250 rumah yang terendam banjir, itu yang masuk ke rumah, ya semua terdampak ini depan rumah sudah melimpas," ujar dia.
(rih/ahr)