Fondasi Jembatan Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, ambrol dihantam banjir. Akibatnya, jalur penghubung menuju wilayah Klaten Kota itupun ditutup sementara karena berbahaya untuk dilintasi.
"Ya untuk sementara tidak untuk lewat. Kita sudah laporkan ke BPBD dan DPU PR kabupaten," ungkap Sekcam Karanganom, Wachju Adi Pratomo kepada detikJateng, Kamis (3/3/2022) malam.
Wachju menjelaskan fondasi jembatan Kadirejo dilaporkan ambrol tergerus banjir. Untuk sementara waktu, jembatan tidak bisa dilalui, sambil menunggu koordinasi lanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara ditutup karena berbahaya. Jika digunakan melintas malam hari dikhawatirkan berisiko," lanjut Wachju.
Diwawancara terpisah, Kasat Lantas Polres Klaten AKP Muhammad Fadhlan mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut. Pihaknya sudah melakukan pengamanan di lokasi.
"KBO satlantas, personel Pos Karang dan Kapolsek sudah tutup jalan. Saya menuju ke lokasi," terang Muhammad Fadhlan saat dihubungi detikJateng.
Menurut Fadhlan dengan kondisi jembatan semacam itu tidak mungkin digunakan melintas. Sangat berisiko jika ambles karena tembok pengamanan juga ambrol.
"Sementara sebaiknya ditutup karena tidak mungkin untuk melintas, apalagi kendaraan roda empat. Kita cek lokasi untuk cari jalan alternatif," lanjut Fadhlan.
Warga Karanganom, Udin, mengatakan pondasi ambrol karena banjir dan hujan cukup lama sekitar pukul 17.00 WIB. Udin menyebut ditutupnya jalur tersebut akan membuat warga kerepotan.
"Jika ditutup bisa lewat jembatan Tarubasan atau lewat Desa Jungkare. Bagi warga lokal tidak masalah tahu jalurnya meski repot memutar," kata Udin kepada detikJateng.
Terpisah, Plt Kepala Dinas PU PR Pemkab Klaten, Suryanto menjelaskan sudah dilakukan pengecekan. Menurutnya, penutupan jembatan sedang dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan.
"Kita cek lokasi banjir Karanganom, jembatan Kadirejo dan Sungai Kaligawe. Tapi untuk penutupan jembatan kita koordinasikan dengan Dinas Perhubungan dan penanganan kita sudah laporkan ke sekretaris daerah," terang Suryanto saat dihubungi melalui ponselnya.
(aku/aku)