Jelang Nyepi, Umat Hindu Gelar Mecaru di Pura Puser Bumi Jepara

Jelang Nyepi, Umat Hindu Gelar Mecaru di Pura Puser Bumi Jepara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 02 Mar 2022 16:12 WIB
Umat Hindu di Jepara melaksanakan Mecaru menyambut hari raya Nyepi, Rabu (2/3/2022).
Umat Hindu di Jepara melaksanakan Mecaru menyambut hari raya Nyepi, Rabu (2/3/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Jepara -

Umat Hindu melaksanakan Mecaru di Pura Puser Bumi, Desa Plajan, Kecamatan Pakis Ajis, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pelaksanaan Mecaru jelang hari raya Nyepi ini digelar dengan sederhana dan menerapkan protokol kesehatan.

Pantauan di lokasi, puluhan umat Hindu menggelar Mecaru di , Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji. Pelaksanaan dilakukan secara khidmat dan secara sederhana di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Jepara, Parsini mengatakan sejumlah acara digelar umat Hindu di Jepara menjelang perayaan Nyepi pada Kamis (3/3) besok. Acara diawali dengan bakti sosial hingga berbagi kepada sesama di Kota Ukir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rangkaian acara sudah diawali tanggal 25 Februari 2022 yaitu mengadakan bakti sosial, kebersihan lingkungan, ada donor darah, dan pembagian beras untuk teman kurang beruntung," ujar Parsini kepada wartawan ditemui di Pura Puser Bumi Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Rabu (2/3/2022).

Menurutnya rangkaian acara Melasti juga telah dilakukan pada Minggu (27/2) kemarin di Pantai Bandengan Jepara. Tujuan Melasti kata dia adalah meminta berkah dari Tuhan dan membersihkan peralatan untuk persembahyangan.

ADVERTISEMENT

"Acara kedua pada Minggu (27/2) acara Melasti di Pantai Bandengan, Jepara tujuannya meminta berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk membersihkan, pratima-pratima atau alat persembahyangan mengambil air suci dari laut untuk kegiatan hari raya Nyepi," ujar dia.

Parsini melanjutkan, rangkaian dilanjutkan dengan acara Mecaru yang dilaksanakan hari ini. Menurutnya Mecaru memiliki arti memohon anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Di samping itu setelah melakukan Melasti, untuk hari ini Umat Hindu Rabu (2/3) melaksanakan Caruk Agung atau Mecaru, artinya untuk Mecaru ini memohon kanugrahan dari Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa," jelas Parsini.

Parsini mengatakan serta acara puncaknya yakni brata penyepian yang dilaksanakan besok. Menurutnya pelaksanaan Nyepi dilakukan selama 24 jam.

"Itu diberikan keselamatan kelancaran tidak ada aral suatu apapun," lanjut dia.

Parsini mengatakan saat menyepi ada empat hal yang dilakukan oleh umat Hindu. Pertama amati geni, amati lelanguan, amati karya, dan monabrata.

"Adapun di dalam berpuasa satu hari malam ini. Kegiatan yaitu satu amati geni, tidak menyalakan api dalam satu hari satu malam dengan baik api makrokosmos atau api mikrokosmos. Artinya api di dalam dunia dan di dalam diri masing-masing," ucap Parsini.

"Kedua amati lelanguan, di samping itu artinya tidak bepergian yaitu berintrospeksi diri di rumah, kemudian ketiga amati karya itu tidak bekerja di dalam 24 jam tadi. Monabrata artinya membisu, dalam satu hari satu malam itu tidak makan, tidak minum tidak berpergian tidak bekerja kalau bisa disempurnakan dengan membisu," sambung dia.

Dia pun berharap hari Nyepi ini umat Hindu diberikan kemudahan dan dapat melaksanakan dengan sempurna. "Jadi ini untuk menyambut tahun baru Caka tahun 1944 di tahun 2022 ini mudah-mudahan umat Hindu dapat melaksanakan penyepian dengan baik dengan sempurna," pungkas Parsini.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads