Pengukuhan Putra Mahkota Keraton Solo Dinilai untuk Perkecil Konflik Suksesi

Pengukuhan Putra Mahkota Keraton Solo Dinilai untuk Perkecil Konflik Suksesi

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 01 Mar 2022 15:33 WIB
Naga di kamandungan Keraton Solo, Jumat (31/12/2021).
Keraton Solo (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Raja Keraton Kasunanan Surakarta Pakubuwono (PB) XIII mengangkat KGPH Purbaya sebagai putra mahkota. Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Susanto, menilai langkah tersebut dilakukan untuk memperkecil potensi konflik.

Dengan menunjuk putra mahkota, diharapkan konflik perpecahan tidak terjadi. Seperti ketika perpindahan kekuasaan dari PB XII ke PB XIII, terdapat dua kubu yang saling mengklaim kekuasaan.

"Tentu ini dilakukan untuk mengurangi potensi konflik ke depannya. Dengan ditunjuknya putra mahkota berarti nantinya dialah yang jadi penerus," kata Susanto saat dihubungi detikJateng, Selasa (1/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpilihnya KGPH Purbaya, kata Susanto, adalah hal yang wajar karena dia putra satu-satunya dari permaisuri. Maka dia juga berhak menyandang gelar Adipati Anom.

"Jika putra permaisuri, maka akan menyandang gelar Adipati Anom. Kalau bukan permaisuri bisa dengan nama tertentu, seperti PB XIII dulu namanya Hangabehi," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Selain memperkecil potensi konflik, prosesi itu disebut sebagai bagian dari tugas keraton dalam melaksanakan adat istiadat. Sebab tidak dipungkiri jika keraton masih diakui sebagai sumber kebudayaan, meskipun sudah tidak memiliki kekuatan politik di Indonesia.

"Ya itu sudah menjadi salah satu tradisi mereka. Tentunya sudah ada adat istiadat yang dipatuhi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Keraton Kasunanan Surakarta menggelar upacara peringatan kenaikan takhta atau Tingalandalem Jumenengan SISKS Pakubuwono (PB) XIII pada Minggu (27/2) lalu Pada peringatan ke-18 tersebut, PB XIII juga mengangkat putra mahkota.

Pada salah satu prosesi, raja mengukuhkan istrinya sebagai permaisuri bergelar GKR Pakubuwono sekaligus putra mereka satu-satunya, KGPH Purbaya sebagai putra mahkota.

"Yang istimewa yaitu pengukuhan garwa dalem, dikukuhkan nunggak asma atau satu nama sebagai GKR Pakubuwono, yaitu kedudukannya sebagai permaisuri PB XIII," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo usai upacara, Minggu (27/2).

"Di samping itu ada penetapan dari putra dalem yang miyos atau lahir dari prameswari dalem yaitu KGPH Purbaya dilantik menjadi Kanjeng Gusti Adipati Anom Sudibyo Rajaputra Narendra Ing Mataram, yaitu sebagai putra mahkota," jelasnya.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads