Video aksi warga menggelar 'konser musik' di tengah jalan rusak Pemalang viral di media sosial. Aksi tersebut ternyata dilakukan pekerja seni Pemalang sebagai bentuk protes atas jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.
Aksi konser di tengah jalan rusak itu salah satunya diunggah akun Instagram @pemalang.update. Akun itu mengunggah video berdurasi 1 menit 30 detik yang memperlihatkan seorang penyanyi dan seorang keyboardist, menggelar semacam konser kecil.
Menariknya, konser ini dilakukan di tengah jalan yang kondisinya memprihatinkan karena penuh dengan kubangan. Keduanya membawakan lagu campursari dengan judul, 'Lali Janjine'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan santainya keduanya melakukan aksi tersebut. Sejumlah kendaraan roda dua maupun mobil terlihat perlahan melintasi mereka sembari menghindar jalan yang berlubang cukup lebar.
Dari penelusuran detikJateng, aksi ini dilakukan para pekerja seni pada Rabu (23/2) sore, di ruas Jalan Pegundan-Klareyan, Kecamatan Petarukan Pemalang. Koordinator aksi, Eko Wahyono, yang juga Sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten Pemalang, menjelaskan aksi tersebut sengaja dilakukan sebagai ungkapan ekspresi kegelisahan mereka dengan banyaknya jalan di Kabupaten Pemalang yang rusak.
"Aksi para pekerja seni bernyanyi di tengah jalanan rusak itu berlangsung Rabu sore (23/2) lalu. Mereka memainkan musik organ tunggal dengan pemandangan jalan rusak penuh lubang yang becek di kala hujan," kata Eko, dihubungi detikJateng, Kamis (24/2/2022).
![]() |
Dilanjutkan Eko, dengan lagu campursari, pemotor maupun pengguna jalan kendaraan roda empat, akan mengikuti irama jalan berlubang yang memaksa kendaraan bergoyang-goyang.
"Kita iringi pengguna jalan yang bergoyang akibat jalan berlubang, dengan musik, agar lebih asyik," tambahnya.
Eko menyebut, dengan aksi ini para pekerja seni ingin memberikan hiburan kepada warga masyarakat maupun pengendara yang melintas di jalan raya Pegundan-Klareyan agar tidak muram dengan kondisi jalan yang demikian.
"Apalagi, jalan rusak ini sudah terjadi cukup lama, setahunan. Pastinya warga maupun orang-orang yang sering lewat di jalan ini sudah jenuh, stres, bahkan juga geram karena tak kunjung diperbaiki," jelasnya.
Menurut Eko, hampir semua ruas jalan kabupaten rusak parah, setahun terakhir. Hingga kini, lanjutnya, belum ada tanda-tanda upaya perbaikan dari pemerintah setempat.
"Sepanjang berapa kilometer ya, orang semua jalan kabupaten rusak parah," ungkapnya.
Diwawancara terpisah, Kepala DPU-TR Pemalang, Mohammad Soleh, membenarkan jalan raya Desa Klareyan yang rusak parah itu berstatus jalan kabupaten. Ia menjanjikan di tahun ini juga, jalan tersebut masuk anggaran untuk perbaikan. Namun, diakui tidak semuanya diperbaiki, karena keterbatasan anggaran yang ada.
"Karena keterbatasan anggaran ruas jalan Petarukan-Klareyan tahun 2022 ini dialokasikan anggaran lewat pokok pikiran dewan Rp 200 juta, tidak dapat tertangani semua," kata Soleh singkat.
(aku/rih)