Panen Raya! Yuk Berburu Durian Premium di Embung Tonogoro Kulon Progo

Panen Raya! Yuk Berburu Durian Premium di Embung Tonogoro Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Kamis, 24 Feb 2022 14:34 WIB
Embung Tonogoro, Banjaroya, Kulon Progo jadi kawasan budi daya durian, Kamis (24/2/2022).
Embung Tonogoro, Banjaroya, Kulon Progo jadi kawasan budi daya durian (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Lahan durian di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah masuk masa panen raya. Salah satu lokasi yang bisa jadi tujuan berburu buah beraroma menyengat itu adalah di kawasan Embung Tonogoro.

Embung Tonogoro terletak di perbukitan Menoreh dan secara administratif masuk wilayah Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Dari pusat Kota Jogja, jaraknya sekitar 35 km ke arah barat laut, yang jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor bisa memakan waktu hingga 1 jam perjalanan.

Kawasan Banjaroya, khususnya Embung Tonogoro, sudah lama dijadikan sebagai tempat budi daya pohon durian oleh Pemkab Kulon Progo. Tercatat ada 3.000 pohon durian yang ditanam di lahan seluas 20 hektare di wilayah ini. Lahan itu dikelola oleh Kelompok Tani Sido Maju, Banjaroya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total luasan lahan di sini ada 20 hektare, tanaman ada 3.000 pohon dan juga pengembang di sisinya juga banyak. Jadi kami tetap membuka lahan terus untuk pengembangan kawasan durian Menoreh," kata Ketua Kelompok Tani Sido Maju yang juga Koordinator Pengelola Embung Tonogoro, Soleh, saat ditemui detikJateng di lokasi, Kamis (24/2/2022).

Mayoritas durian yang ditanam di Banjaroya adalah varietas Menoreh Kuning. Varietas unggul nasional ini memiliki tinggi batang kisaran 25 meter. Bentuk tajuknya seperti payung yang rimbun dan memiliki cabang melengkung ke atas. Sedangkan daging buah berwarna kuning mentega, dengan rasa manis legit. Daging buah juga memiliki tekstur berserat halus.

ADVERTISEMENT

Panen Raya, Per Pohon Hasilkan 30 Buah

Soleh mengatakan pohon durian di Embung Tonogoro dan sekitarnya rutin berbuah setiap tahunnya. Adapun masa panen berlangsung setiap bulan Oktober-Desember dan Januari-Maret.

Untuk saat ini Soleh menyebut sedang masuk panen raya. Setiap pohon bisa menghasilkan kisaran 25 hingga 30 buah.

"Sekarang karena sudah 4 kali (panen) kalau kita rata-ratakan per pohon itu baru sekitar 25 sampai 30 buah. Itu luar biasa," ujarnya.

Berat buah dari hasil panen ini bervariasi. Namun rata-rata kata Soleh bisa mencapai 3 kg. Untuk harga per kg sendiri saat ini berkisar Rp 60 ribu.

"Kalau kiloannya itu satu buah durian Menoreh Kuning kurang lebih sekitar 3 kilo, dengan harga rata-rata per kilo, karena sekarang ini sudah masuk unggul, sudah masuk national certification, jadi kita sudah sampai Rp 60 ribu per kilonya," jelasnya.

Embung Tonogoro, Banjaroya, Kulon Progo jadi kawasan budi daya durian, Kamis (24/2/2022).Panen raya durian secara simbolis di Embung Tonogoro, Banjaroya, Kulon Progo, Selasa (22/2/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Soleh mengatakan sejak masuk masa panen, mulai banyak masyarakat yang datang ke Banjaroya, khususnya Embung Tonogoro. Kebanyakan adalah para pemburu durian dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Bandung, dan Jogja.

"Sudah banyak yang ke sini sejak panen Januari kemarin. Kemungkinan bakal nambah lagi karena puncak panen kan diperkirakan sampai Maret, jadi monggo yang mau datang bisa langsung ke sini, karena selain ada varietas Menoreh Kuning juga ada jenis Musang King," ucapnya.

Branding Kulon Progo Sentra Durian Nasional

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulon Progo, Muh Aris Nugraha, mengatakan bahwa pihaknya berupaya mem-branding Kulon Progo sebagai sentra durian di Indonesia. Salah satunya adalah dengan rutin menggelar acara bertajuk Kulon Progo Heboh Buah yang dipusatkan di Kawasan Embung Tonogoro.

"Maksud kita adalah untuk promosikan potensi buah-buahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo yang punya nilai ekonomi sangat tinggi. Jadi di kita komoditas unggulan yang berkembang ada durian, kelengkeng, manggis, hingga pisang. Yang sudah punya branded salah satunya adalah durian. Nah ini kita kemas heboh durian hari ini, kita promosikan berbagai macam varietas (durian) yang sudah diakui nasional adalah varietas durian Menoreh Kuning, kemudian Menoreh Jingga, kemudian kita akan launching durian Cempli, dan durian Perumasan yang nantinya akan dijadikan varietas unggul nasional juga," terang Aris.

"(Durian varietas baru) Sudah dilakukan uji rasa. Dan akan kita kembangkan sehingga Kulon Progo akan jadi sentra produksi durian," sambungnya.

Beriringan dengan itu, Distanpangan juga terus mengembangkan luas tanam durian di Kulon Progo. Pada tahun ini ada rencana penambahan luas hingga 10 hektare, dari total luas saat ini yakni 1.891 hektare.

"Target kita peningkatan luas tanam setiap tahunnya, jadi sekarang sudah berkembang ada luasan 46.000 batang, pada 2021. Kemudian pada 2022 kita akan kembangkan lagi seluas 10 hektare. Sehingga nanti akan ada branding durian Kulon Progo," jelasnya.

Soal hasil panen tahunan, Aris menjelaskan produksi durian di Kulon Progo tiap tahun bisa mencapai 70.000 kuintal. Hasil panen ini tidak hanya berasal dari Kalibawang saja, melainkan kapanewon lain seperti misalnya Girimulyo, Kokap, dan Pengasih.

"Panenan kita tahun 2021 kemarin ada 70.000 kuintal durian. Ini luar biasa, cukup menggerakkan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo," ucapnya

Aris memprediksi pada tahun ini hasil panen durian di Kulon Progo bakal lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab ada ribuan pohon yang baru ditanam pada 2021 yang dijadwalkan bisa panen akhir tahun nanti.

"Tahun ini akan meningkat pesat, harapan kami umur tanaman yang kemarin di 2021 belum berproduksi nanti seiring tambahnya umur tanaman ini menjadi berproduksi, akan lebih meningkat lagi," ujarnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads