Pementasan wayang yang menampilkan perundungan sosok wayang berpeci mirip Ustaz Khalid Basalamah menjadi kontroversi. Pementasan wayang di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah itu pun berujung permintaan maaf karena telah membuat gaduh.
Permintaan maaf disampaikan pemrakarsa pentas wayang tersebut, Ki Warseno Slenk. Warseno mengutip petuah memayu hayuning bawana yakni selalu turut erta menjaga kedamaian semesta raya dan hamemangun karyenak tyasing sasama yang artinya selalu senantiasa berusaha tidak pernah menyakiti hati sesama.
"Dalam bingkai selalu menjaga prinsip petuah luhur tersebut, saya secara pribadi dari lubuk hati paling dalam meminta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa kurang nyaman setelah melihat pementasan kami di Ponpes Gus Miftah pada Jumat (18/2) malam yang lalu," demikian disampaikan Ki Warseno Slenk, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Warseno menegaskan seluruh ekspresi seni dalam pementasan wayang kulit itu mengikuti pakem pewayangan. Dia mencontohkan karakter tokoh Baladewa yang dalam pakemnya selalu digambarkan temperamental.
"Karakter Baladewa ya seperti itu. Beda lagi dengan karakter Rahwana atau Cakil atau Arjuna. Semua wayang yang jumlahnya ratusan itu punya ciri khas masing-masing," ujarnya.
Selain itu, Warseno menyebut sepanjang pertunjukan wayang itu dalang tidak menyebut nama siapapun. Pihaknya pun merasa tidak ada yang perlu merasa dilecehkan dalam pementasan wayang berdurasi sekitar 4 jam itu.
"Penilaian pementasan seni itu otoritas pemirsa. Pelaku seni hanya menampilkan cerita penuh pesan moral yang dipersilakan untuk ditafsirkan seutuhnya dan selanjutnya dipetik hikmahnya oleh penikmatnya. Sebagai dalang, saya tidak bisa menyamakan persepsi masing-masing pemirsa atas sebuah peristiwa pertunjukan. Tafsir-tafsir pertunjukan itu bisa berbeda-beda tergantung pemahaman dan referensi masing-masing orang," ujar dalang bergelar doktor tersebut.
"Namun demikian, sekali lagi, sebagai pemrakarsa acara pementasan sudah sepantasnya jika saya menghaturkan terima kasih atas semua perhatian yang diberikan dan meminta maaf jika banyak kekurangan serta jika ada yang merasa kurang nyaman," lanjut adik kandung dalang kenamaan Ki Anom Suroto tersebut.
Gus Miftah Minta Maaf Gegara Bikin Gaduh
Tak hanya Ki Warseno Slenk, Gus Miftah selaku penyedia tempat pementasan wayang juga menyampaikan permintaan maafnya. Gus Miftah minta maaf karena telah membuat gaduh.
"Ok fine... Saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi, bukan karena nanggap wayangnya!" tulis Gus Miftah, dikutip detikJateng, kemarin.
Gus Miftah telah mempersilakan postingannya dikutip detikJateng. Dalam postingannya itu, Gus Miftah juga menyertakan penggalan video wawancara Ki Warseno Slenk dalam sebuah program stasiun televisi.
Berikut ini tulisan lengkap Gus Miftah dalam postingannya itu:
Wawancara dalang ki Warseno Slank dengan tv one, dalang dengan segala otoritas nya tidak bisa di intervensi atas lakon yang dibawakannya, dalang independen dengan lakon yang dibawakannya.
Tapi kan pentasnya dipondoknya miftah... yang salah ya miftah!!!
Musnah nya wayang itu sederhana kok, kalau sudah tidak ada yang nanggap dan nguri2... Lha miftah nanggap saja supaya kelestarian nya terjaga malah disalahkan..... pokoknya miftah salah, dan harus minta maaf, ok salahkan saya jangan dalangnya, pokok e salahnya miftah.
Ok fine... Saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi, bukan karena nanggap wayangnya!
#nanggapwayang
#savedalang
#jagabudayaindonesia
Sebelumnya, video pagelaran wayang berpeci yang disebut mirip Ustaz Khalid Basalamah viral di media sosial. Pementasan ini menuai kritik salah satunya dari Ormas Islam Dewan Syariah Kota Solo.
(ams/ams)