Fakta Terbaru Geger Perundungan Wayang 'Khalid Basalamah'

Fakta Terbaru Geger Perundungan Wayang 'Khalid Basalamah'

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 07:10 WIB
Tangkapan layar video viral.
Tangkapan layar video viral. (Foto: Tangkapan layar video viral)
Solo -

Video yang menunjukkan dalang menghajar wayang berpeci yang disebut mirip Ustaz Khalid Basalamah viral di media sosial. Sosok dalang di balik perundungan wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah itu semula diduga Ki Warseno Slenk, ternyata pelakunya dalang pengganti.

Pertunjukan wayang yang jadi sorotan itu digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah, di Sleman, Yogyakarta, Jumat (18/2). Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Oleh ki dalang, sejumlah nama disebut untuk ikut melakukan perundungan terhadap wayang tersebut tersebut. Di antaranya nama dalang yang disebut adalah Ki Waseno Slenk, Ki Kasim, Ki Kusni dan sejumlah nama dalang lainnya asal Solo dan Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman utuh pertunjukan wayang tersebut mengambil lakon Begawan Lomana Mertobat'. Pertunjukan sepanjang 4 jam 16 menit itu dilakukan dua dalang secara bergantian, bagian awal dijalankan Ki Warseno Slenk, dan berikutnya digantikan dalang lain.

Dalam rekaman itu, saat pertunjukan berjalan 3 jam lebih 7 menit, terlihat Warseno digantikan dalang lainnya. Sedangkan viral wayang berpeci mirip Khalid Basalamah dihajar dalang terjadi setelah pertunjukan berjalan 3 jam 43 menit.

ADVERTISEMENT

Setelah 3 jam lebih 45 menit, Ki Warseno kembali ke atas panggung untuk menyelesaikan pementasan. Warseno maju setelah dalang tersebut mengatakan, "Rene Pak Slenk, anake diewangi... (Tolong ke sini Pak Slenk, anaknya dibantu". Dalang tersebut kemudian mundur.

Sosok dalang itu ternyata Ki Amar Pradopo. Dia menggantikan Ki Seno untuk memperagakan adegan perang. Ki Warseno membenarkan bahwa dalang pengganti tersebut adalah Amar.

"Ya benar itu (Amar). Tapi sepenuhnya tanggung jawab pemanggungan wayang itu dari awal hingga akhir ada pada saya karena itu pementasan saya," ujar Warseno kepada detikJateng, Selasa (22/2/2022).

Ki Warseno bakal dipertemukan dengan Khalid Basalamah

Warseno lalu bicara soal pro-kontra pertunjukan wayang di Ponpes Gus Miftah. Dari sejumlah orang yang menghubunginya, ada yang berniat mempertemukan Warseno dengan Ustaz Khalid Basalamah untuk mencairkan suasana.

"Saya sambut dengan tangan terbuka ajakan itu. Saya tidak ada masalah kok dengan siapa pun. Kalau memang diajak ketemuan dengan tujuan baik dan menjalin hubungan baik, saya pasti bersedia. Prinsip menjadi orang Jawa itu, sumrambah lan nyemedulur (bisa bergaul dengan siapa pun dan bersahabat)," ujar Ki Warseno.

Namun, jadwal pasti pertemuan itu direalisasikan, Warseno mengaku belum bisa memastikannya. Soal pertunjukan wayangnya yang menjadi kontroversi, Warseno menilai hal itu lumrah.

"Tokoh wayang kulit selalu berkembang dengan penciptaan-penciptaan tokoh baru. Itu hal biasa saja. Kalau ada yang menafsirkan bahwa tokoh wayang itu mirip ini itu, sepenuhnya hak penonton. Kami tak ada sepatah kata pun menyebut nama seseorang dalam pementasan itu. Kalau disebut menista, lalu siapa yang ternistakan," ujarnya.

Gus Miftah sebut tak intervensi lakon dan konten pertunjukan wayang

Sebelumnya, Gus Miftah juga membenarkan pementasan tersebut digelar di pesantrennya. Namun dia menegaskan tidak melakukan intervensi apapun terkait dengan lakon, konten dan atraksi selama pertunjukan wayang apapun.

"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja," ucap Gus Miftah beberapa waktu lalu.

"Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," sambungnya.




(ams/ams)


Hide Ads