Corona Terus Ngegas di Boyolali, Tambah 120 Kasus Baru Sehari

Corona Terus Ngegas di Boyolali, Tambah 120 Kasus Baru Sehari

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Selasa, 15 Feb 2022 17:31 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Ilustrasi virus Corona. (Foto: Getty Images/loops7)
Boyolali -

Kasus COVID-19 di Boyolali terus naik dengan tambahan 120 kasus baru, hari ini. Dinas Kesehatan Boyolali juga mencatat adanya 10 klaster keluarga, dan 3 klaster sekolah.

"Jadi hari ini untuk Kabupaten Boyolali tambahan kasus (COVID-19) ada 120 kasus. Itu memang benar," kata Kabid Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/2/2022).

Tambahan 120 kasus itu berasal dari hasil skrining rumah sakit 31 kasus, kontak erat 31 kasus dan suspect 63 kasus. "Suspect itu dari rumah sakit dan puskesmas yang periksa karena merasakan gejala. Jadi ada pasien datang ke puskesmas atau rumah sakit yang merasakan gejala kemudian di-swab (hasilnya positif COVID-19) ada 63 kasus," terang Teguh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan kasus baru itu tersebar di 12 kecamatan. dan paling banyak di Kecamatan Karanggede yakni 34 kasus. Kemudian disusul Kecamatan Boyolali dengan 22 kasus baru, dan Kecamatan Banyudono 14 kasus.

Selanjutnya Kecamatan Sambi bertambah 13 kasus baru, Kecamatan Sawit 9 kasus, Kecamatan Tamansari 8 kasus dan Kecamatan Ngemplak juga 8 kasus. Kecamatan Musuk tambah 4 kasus baru, Kecamatan Klego 3 kasus. Kecamatan Nogosari dan Juwangi masing-masing tambah 2 kasus baru serta Kecamatan Kemusu ada satu tambahan kasus baru.

ADVERTISEMENT

"Sebaran kasus baru paling banyak di Kecamatan Karanggede, ini kebanyakan dari kontak erat klaster keluarga," jelasnya.

Teguh mengatakan klaster kasus COVID-19 di Boyolali saat ini ada 13 klaster yang aktif. Dari jumlah itu sebagian besar yakni klaster keluarga yaitu 10 klaster dan 3 klaster sekolah. Tiga klaster sekolah itu yakni SD Tegalsari Karanggede, SMAN 1 Ngemplak dan SMPN 3 Sawit.

Dari 13 klaster itu paling banyak juga di Karanggede yakni 8 klaster. Tujuh klaster keluarga dan satu klaster sekolah yakni SD Tegalsari ada 4 kasus.

"Klaster di SD Tegalsari ini yang kena guru," imbuh dia.

Berdasarkan update kasus COVID-19 per hari ini pukul 14.59 WIB, terdapat tambahan kasus baru sebanyak 120 kasus. Jumlah kasus aktif sebanyak 470 dengan rincian 37 dirawat, 433 isolasi mandiri. Kemudian yang selesai isolasi ada 19 dan meninggal dunia satu.

Lebih lanjut Teguh mengatakan, tambahan kasus COVID yang signifikan ini karena perubahan kriteria wilayah Kabupaten Boyolali menjadi kriteria C. Sehingga dari sebelumnya untuk kasus konfirmasi positif itu harus dengan PCR, tetapi kini diagnosa kasus Corona bisa cukup dengan rapid antigen.

"Jadi karena mulai hari kemarin siang SK turun untuk merubah kriteria wilayah menjadi kriteria C, yang tadinya untuk kasus konfirmasi harus dengan PCR, tapi begitu kita turunkan kriterianya menjadi C, diagnosa kasus kita sudah bisa menggunakan rapid antigen," ujarnya.

"Jadi dengan perubahan kriteria ini tujuan kita agar penanganannya lebih cepat. Kita tahu kalau menggunakan PCR kita harus menunggu 4-5 hari baru keluar hasilnya. Sehingga kalau kita ubah dengan antigen itu, saat itu juga bisa ketahui hasilnya. Jadi itu efeknya memang seperti ini, akan menaikkan kasus secara signifikan dan terbukti hari ini 120 kasus terdeteksi," pungkas dia.




(aku/ams)


Hide Ads