Longsoran di Pringsurat Temanggung Dibersihkan, Jalan Bisa Dilewati

Longsoran di Pringsurat Temanggung Dibersihkan, Jalan Bisa Dilewati

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 15 Feb 2022 17:10 WIB
Material longsor telah dibersihkan dan jalan bisa dilalui kembali, Temanggung, Selasa (15/2/2022).
Material longsor telah dibersihkan dan jalan bisa dilalui kembali, Temanggung, Selasa (15/2/2022). Foto: dok. BPBD Temanggung
Temanggung -

Pembersihan material longsor yang menutup akses jalur alternatif Jalan Pingit, Pringsurat, Kabupaten Temanggung menuju Sumowono, Kabupaten Semarang, telah rampung. Jalan tersebut kini bisa dilewati kembali.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung Toifur Hadi mengatakan pembersihan material selesai dilakukan sekitar pukul 15.45 WIB.

"Saya pukul 15.45 WIB, mendapat laporan jalan sudah bisa dilalui roda dua maupun roda empat, namun untuk listrik karena itu juga butuh banyak sekali pemasangan belum selesai. Untuk jalan sudah bisa dilalui roda dua dan roda empat," kata Toifur saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Toifur, petugas gabungan, warga, serta relawan, melakukan pembersihan material longsor dan menyemprot jalan dengan air. Agar kondisi jalan dipastikan bisa dilintasi kembali.

"Listrik masih pembenahan. Ada tiga tiangnya yang roboh. Semoga (malam ini nyala) harapannya sudah menyala," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, tanah longsor terjadi di Kecamatan Pringsurat, Temanggung, Jateng, kemarin. Ada dua titik longsor yang materialnya menutup jalan, termasuk memutus aliran listrik.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung Toifur Hadi mengatakan longsor kali ini terjadi di dua titik. Pertama di Dusun Pringapus, kemudian yang kedua di Dusun Ngepoh.

"Di dua lokasi itu luasannya hampir sama, jadi di seberangan sungai. Yang satu di luasan itu sekitar 75 meter kubik longsorannya sampai menutup akses jalan. Jalan dari arah Purwosari Pagergunung ke Desa Klepu dipergunakan untuk menuju ke Sumowono, Kabupaten Semarang, jalur itu," kata Toifur saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (15/2).

Menurut Toifur, longsor pertama terjadi pada Senin (14/2) sekitar pukul 14.00 WIB, dan yang kedua terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB di hari yang sama.

Material longsor selain menutup akses jalan juga menyebabkan beberapa tiang listrik roboh. Robohnya tiang listrik tersebut mengakibatkan aliran listrik padam.

Salah satu warga Dusun Pringapus, Surmiyati, membenarkan akibat longsor tersebut aliran listrik padam. Listrik mulai padam kemarin sore.

"Mati listrik dan air mati sejak kemarin jam 15.00 WIB. Air pamsimas tapi pakai listrik yang mati jurusan Klepu. Air mati ini pakai timba di sumur," ujarnya.




(rih/aku)


Hide Ads