Massa menggelar demo di Jalan Walisongo, jalur Pantura, Semarang. Massa turun ke jalan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Desa Wadas, Purworejo.
Aksi massa sempat diwarnai bakar ban bekas. Peristiwa itu sempat menimbulkan kemacetan di jalur Pantura Semarang-Kendal.
Pantauan di lokasi, massa dari PMII Komisariat UIN Walisongo berjalan dari Kampus 1 menuju pertigaan Jerakah di Jalan Walisongo. Mereka kemudian berorasi dan membawa banner dengan tulisan bertema penolakan pertambangan Wadas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa kemudian membakar ban dan membawanya ke tengah jalan. Petugas sempat berusaha memadamkan api namun dihadang massa dengan membuat formasi melingkar. Mereka kemudian duduk melingkar dan melakukan orasi. Saat itu lalu lintas mulai macet parah.
Saat kemacetan terjadi, antrean kendaraan ke arah Kendal terjadi hingga flyover Kalibanteng atau sekitar 2 kilometer.
Setelah itu massa kembali berorasi di jalan dan masih menutup jalan dari Kota Semarang menuju Kendal. Sebelum massa membubarkan diri sempat terjadi insiden salah satu kamera jurnalis televisi rusak terkena mahasiswa yang demo.
Ketua PMII Komisariat UIN Walisongo, Khoirul Fajria Asihab mengatakan aksi tersebut untuk menuntut Gubernur Jateng dan Kapolda Jateng menarik pasukannya dari Desa Wadas, Purworejo. Pihaknya mengecam aksi intimidasi dan represif kepada warga di sana.
"Kami dari PMII Komisariat Walisongo melaksanakan aksi solidaritas. Awalnya kami aksi damai mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Pak Ahmad Luthfi untuk menarik pasukan di Wadas karena mengintimidasi dan banyak dugaan represif di sana. Lebih baik dengan jalur mediasi atau musyawarah," kata Khoirul di lokasi, Semarang, Kamis (10/2/2022).
"PMII Komisariat Wali Songo mengultimatum jika 3x24 jam tidak ada respons maka akan lakukan aksi lebih besar agar pasukan ditarik mundur pasukan di area Wadas," imbuhnya.
Sementara itu, terkait insiden dengan wartawan saat demo berlangsung, ia menjelaskan terjadi kesalahpahaman. Massa sempat mengira wartawan tersebut adalah polisi yang menyelinap masuk.
"Lapangan dinamis, tidak ada masalah dengan teman wartawan. Terjadi kesalahpahaman dikarenakan dikira teman wartawan tadi dikira polisi yang menyusup. Terjadi senggolan dan sudah dibicarakan. Kita tidak ada masalah dengan teman media," ujarnya.
Sementara itu sekitar pukul 16.30 WIB kemacetan sudah terurai dan lalu lintas dari dua arah sudah kembali lancar. Massa juga sudah membubarkan diri.
(rih/ams)











































