Kemeriahan perayaan Imlek di Solo tahun ini tak hanya terlihat di kawasan Pasar Gede. Taman Sunan Jogo Kali Pucang Arum di kompleks kediaman mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun disulap menjadi bazar yang dihiasi lampion-lampion yang menarik.
FX Hadi Rudyatmo juga menggelar sejumlah acara, antara lain umbul donga dengan melibatkan tokoh lintas agama di Badran Pucangsawit pada Senin (7/2) malam. Acara ini tampak menyedot antusiasme masyarakat.
Setelahnya, ada musik lesung dengan nyanyian tradisional. Pada bagian ini, para penonton pun begitu menikmati setiap alunan ketukan lesung yang dimainkan. Mereka juga ikut menari, bergoyang mengikuti irama yang dimainkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy siap matikan lampion
Situasi tersebut berbeda dengan kawasan Pasar Gede. Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk mematikan nyala lampion karena dirasa telah membuat kerumunan.
Menanggapi hal tersebut, Rudy mengaku siap jika nyala lampion memang harus dimatikan. "Masyarakat yang ingin ke sini, kalau disuruh matikan ya tak matikan juga tidak ada persoalan," ujar Rudy saat ditemui detikJateng di Pucang Arum, Senin (7/2).
"Kalau wali kota (Gibran) meminta dimatikan, ya saya matikan. Saya taat dan patuh," kata dia.
Rudy juga mengatakan tidak adanya perintah untuk mematikan lampion di tempatnya seperti di Pasar Gede lantaran lokasinya yang dianggap tidak mengganggu lalu lintas. "Mungkin karena di sini tidak mengganggu lalu lintas, jadi masih diperbolehkan. Tapi, misalkan malam ini ditelepon (Gibran) minta lampion dimatikan ya saya matikan," ujar Rudy.
Gibran berkomentar
Saat ditanya mengenai keberadaan lampion di kompleks rumah Rudy, Gibran Rakabuming mengaku akan mengeceknya terlebih dahulu. Dia juga akan berkoordinasi dengan Rudy yang juga pimpinannya di PDIP.
"Di sana ramai juga? Ya nanti saya koordinasikan dengan Pak Rudy, sambil jalan," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (8/2).
Akhirnya ditutup
Namun keesokan harinya, spanduk tentang informasi penutupan Taman Sunan Jogo Kali Pucang Arum tampak terpasang di lokasi tersebut. FX Rudy pun membenarkan, namun tidak ada pencopotan lampion.
"Kalau lampion tetap (dipasang), tapi kegiatan dan bazar tutup dulu. Langsung hari ini. Panitia saya suruh nutup," kata Rudy saat dihubungi wartawan, Rabu (9/2).
Rudy menyebut penutupan ini murni inisiatif dari dirinya dan bukan teguran dari Pemkot Solo. Dia khawatir akan terjadi penularan COVID-19 meskipun panitia sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Inisiatif sendiri. COVID semakin tinggi langsung tutup saja daripada nanti merebak ke mana-mana. Sebenarnya kita prokesnya ada, namun mencegah lah," ujar dia.
(bai/aku)