Fakta baru terungkap dari hasil investigasi yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap bus wisata yang kecelakaan di Bantul. Salah satunya terkait kecepatan bus sesaat sebelum terjadinya kecelakaan.
"Pada saat dia menghantam itu posisi (transmisi) netral. Kalau posisi netral kecepatannya bisa sangat tinggi sampai 80 km/jam," terang Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan kepada wartawan ditemui di kantor Dishub Solo, Selasa (8/2/2022).
Dia menjelaskan jika posisi transmisi tidak netral, maka laju kendaraan masih bisa ditahan oleh putaran mesin. Tetapi, jika posisi transmisi sudah netral, maka tidak ada yang menahan putaran mesin.
"Kalau masih gigi tidak netral ditahan mesin kalau netral itu sudah los. Kalau meninggal 13 itu sudah mukjizat banget. Analisa dengan hantaman seperti itu bisa lebih, ternyata masih dilindungi Tuhan," tuturnya.
Wildan juga menjelaskan dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian diketahui bahwa jalan menurun memiliki panjang sekitar 1,1 kilometer. Pada saat bus dan truk meluncur dari atas maka akan tertarik gaya gravitasi bumi.
Semakin tinggi tempat, maka besar gaya yang mendorong dia ke bawah juga semakin besar.
"Saya coba pakai Ford Ranger dari atas ke bawah, pake gigi 2, kecepatannya bisa sampai 70 km/jam," ucapnya.
(sip/sip)