Puluhan bangunan di lokalisasi Lorok Indah atau yang dikenal dengan LI di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah dibongkar hingga rata dengan tanah. Kini muncul kehawatiran prostitusi online akan menjamur di Kota Pati. Lalu apa kata Satpol PP?
Kekhawatiran itu ramai dibahas di media sosial salah satunya dituliskan akun Facebook @Den*** di grup Kumpulan Anak Asli Pati. Dituliskan ternyata setelah lokasi prostitusi terbesar di Pati dibongkar rata dengan tanah, ternyata para pelaku prostitusi bergantian menjajakan diri ke media sosial.
"Mbrebes mili lur, tiwas do seneng LI prostitusi terbesar sak Pati seng mencoreng nama Kota Pati lagi ae bar dibrukno penghunine malah do pating slebar ning sosial media, kos-kosan dan hotel dadi pilihan kedua. Ndak ameh kiamat tenan iki a?? (Isak tangis, padahal senang LI prostitusi terbesar di Pati baru dibongkar, penghuninya malahan pada posting di media sosial, kos-kosan dan hotel jadi pilihan kedua. Apa mau kiamat ini?)," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada postingan itu pun akun tersebut menampilkan tangkapan layar tentang tawaran jasa prostitusi di media sosial. Postingan yang diunggah empat hari lalu sudah mendapatkan ratusan suka dan komentar.
Menanggapi hal tersebut Kepala Satpol PP Kabupaten Pati, Sugiyono, tidak menampik adanya prostitusi online pascapembongkaran tempat prostitusi LI tersebut.
"Kemungkinan iya (saat ditanya terkait kemungkinan prostitusi online), karena era sekarang era digital ya, dari kita tentang prostitusi online sudah sama lah, artis saja begitu. Jadi bisa memungkinkan ke daerah," kata Sugiyono saat dihubungi detikJateng, Selasa (8/2/2022).
![]() |
Dia mengatakan modus prostitusi online adalah menyewa kos-kosan dan hotel dengan biaya yang murah. Oleh karena itu, kata dia, Satpol PP Pati pun akan gencar melakukan razia ke sejumlah indekos dan hotel.
"Dengan adanya di kos-kos itu lewat online, kos-kosan yang digunakan untuk pesanan murah. Untuk antisipasi itu kita akan melakukan razia, kita akan galakkan kembali razia-razia di kos-kosan. Kemudian di perhotelan kita akan ke sana," terang Sugiyono.
"Ini agak sulit ya, karena memang menyangkut aplikasi ya, jadi kita razia di kos-kosan di hotel. Nanti kalau ketemu bukan pasangan suami istri atau bukan sah nanti kita bina," sambung dia.
Dia mengaku setelah tempat prostitusi LI resmi ditutup ternyata marak esek-esek di kos-kosan dan di Pati. Sebulan terakhir Satpol PP pun mengamankan sejumlah anak di bawah umur yang terlibat dalam bisnis prostitusi tersebut.
"Pascapembongkaran baru dua hari kemarin ya, kita belum melakukan aksi itu, kita belum ke lapangan," terang dia.
"Tapi sebelumnya kita lakukan operasi yustisi gabungan dan ternyata mereka banyak di kos-kosan kita ketemuan di hotel notabenenya juga banyak, kita temukan anak di bawah umur juga temukan sekitar satu bulan belakangan ini," pungkas Sugiyono.
(sip/ams)