Korban Banjir Pekalongan Kesulitan Air Bersih

Korban Banjir Pekalongan Kesulitan Air Bersih

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 08 Feb 2022 17:07 WIB
Warga korban banjir di Dusun Tugurejo, Desa Pait, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan kesulitan air bersih, Selasa (8/2/2022).
Warga korban banjir di Dusun Tugurejo, Desa Pait, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan kesulitan air bersih, Selasa (8/2/2022). (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Kabupaten Pekalongan -

Warga terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan yang masih bertahan di rumahnya mulai kesulitan air bersih. Akibatnya, warga yang bertahan di rumah hanya mengandalkan makan nasi bungkus dari dapur umum ataupun relawan yang berkeliling ke rumah-rumah.

Tuti Harnati (43) warga Dusun Tugurejo, Desa Pait, Kecamatan Siwalan, saat ditemui detikJateng siang ini mengatakan pihaknya bersama keluarga memang memilih bertahan di rumah. Sebab kondisi tempat tidur masih kering.

"Ya masih amanlah bertahan di rumah, air ya tidak tinggi. Hanya saja memang kalau mau masak, mandi dan minum, kesulitan air bersih," katanya kepada detikJateng di rumahnya, Selasa (8/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuti merupakan pedagang air isi ulang, sehingga memanfaatkan dagangannya untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya sementara ini.

"Tapi kan tidak bisa lama. Paling tidak banjir ini lama, satu mingguan. Air isi ulang dari kemarin habis untuk memasak. Tadi kita makan nunggu kiriman nasi bungkus," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Untuk memasak, dirinya sudah tidak bisa mengandalkan stok air bersih isi ulang yang biasa ia jual. Air tersebut hanya digunakan untuk kebutuhan minum. Air sumur pun, tidak bisa digunakan, mengingat bercampur dengan genangan air banjir.

Hal yang sama juga disampaikan Asmadi (47) warga Dusun Tugurejo. Ia bertahan di rumah, mengingat kondisi di dalam rumah tidak begitu parah. Sedangkan untuk kebutuhan air bersih, dia terpaksa mengambil stok air bersih yang disediakan oleh pabrik setempat.

"Baru ambil air ini, di pabrik. Ya ada sumur tapi tidak sehat. Air bersih untuk air minum. Kalau masak juga tidak bisa, semua basah terendam air," ucap Asmadi.

Dalam sehari ini, dia menimba air dari pabrik ke rumahnya dengan jeriken air.

"Dua kali ini kita ngangsu (menimba air), dari pabrik ke rumah, untuk kebutuhan air minum," katanya.

Dia tampak menarik jeriken berisi air bersih yang sudah tertutup rapat menerabas banjir setinggi pahanya.

"Ya biar ringan saja. Asalkan tutupnya rapat," tutupnya.




(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads