Kasus Corona Semarang Naik, Dinas Keluar Kota ASN Pemkot Dibatasi

Kasus Corona Semarang Naik, Dinas Keluar Kota ASN Pemkot Dibatasi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 07 Feb 2022 19:48 WIB
Walkot Semarang Hendrar Prihadi
Walkot Semarang Hendrar Prihadi. (Foto: Pemkot Semarang)
Semarang - Peraturan Wali Kota Semarang terkait aturan pembatasan kegiatan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 masih menunggu Instruksi Mendagri terbaru. Namun dipastikan ada aturan kegiatan kunjungan ASN Pemkot Semarang ke luar daerah akan dibatasi.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) sebelumnya mengatakan akan mengeluarkan Perwal terbaru hari ini. Draft sudah disusun namun masih menunggu Inmendagri terbaru terkait PPKM.

"Prinsipnya sudah siapkan draft. Ada sedikit pembatasan. Kita menunggu keluarnya Inmendagri. Bukan ditunda, jadi tunggu nanti malam. Besok akan luncurkan tentu saja dengan dasar Intruksi Menteri Dalam Negeri," kata Hendi kepada wartawan di Balai Kota Semarang, Senin (7/2/2022).

Ia menjelaskan pemerintah melarang kepala daerah dan ASN ke luar negeri, maka Hendi membuat turunan untuk ASN Pemkot Semarang membatasi kunjungan ke daerah lain.

"Pak Mendagri sudah jelas, maka saya sudah buat turunannya. Saya bilang Pak Sekda untuk teruskan ke kawan-kawan ASN Pemkot tidak boleh kunjungan ke luar negeri, itu satu. Kemudian, pembatasan kunjungan ke daerah lain, nggak perlu rombongan besar, kecil saja, itu kalau urgen," jelas Hendi.

"Perwal menunggu Inmendagri terbaru, Kota Semarang level berapa. Kalau level 2 ya ikuti. Kalau level satu ya pakai draft yang sudah kita susun," imbuhnya.

Untuk peraturan Wali Kota Semarang terbaru rencananya berisi sejumlah pembatasan untuk antisipasi Omicron. Salah satunya pembelajaran jarak jauh selama dua minggu, kemudian pembatasan-pembatasan tempat umum.

Sementara itu terkait kondisi kasus COVID-19, Hendi mengatakan memang ada peningkatan. Namun untuk ketersediaan kamar di rumah sakit dan isolasi terpusat, Hendi menegaskan masih aman.

"Pak Hakam (Kadinkes Kota Semarang) tadi pagi melaporkan ada 287 orang yang dirawat di Semarang mulai isoter, isoman dan beberapa masuk rumah sakit. Bedanya begini, angkanya berubah naik kenceng, tapi dibanding varian Delta, tingkat keterisian RS dan isoter tidak seperti saat varian Delta," katanya.


(alg/sip)


Hide Ads