Bus rombongan wisatawan mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2). 13 orang tewas dalam kecelakaan ini.
1. Empat korban tewas di lokasi
Dari pantauan detikJateng di lokasi, bodi sisi kanan bus pariwisata bernopol AD 1507 EH itu remuk usai menabrak tebing di Bukit Bego. Sedangkan kaca bagian depan pecah, beberapa kursi tampak hancur.
Kasat Lantas Polres Bantul AKP Gunawan Setiyabudi mengatakan, jumlah penumpang 40 orang. Mereka berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpangnya 40-an orang, iya MD (meninggal dunia) di TKP 4 orang. Kemungkinan bertambah karena kita masih mendata di rumah sakit," kata Gunawan, Minggu (6/2).
2. Bus kehilangan kendali sebelum menabrak
Bus nahas itu dikabarkan sempat kehilangan kendali sebelum menabrak tebing. Salah seorang saksi mengaku sempat melihat penumpang bus terpelanting.
"Jadi sebelum kecelakaan itu saya lihat dari atas, posisinya berusaha ngerem, sudah bunyi ces ces. Kemungkinan tidak nutut (sampai) dia sudah oleng, kecepatan rata-rata 80 kilometer," kata saksi Muhammad Elko Pasa (36) saat ditemui di sekitar kawasan Bukit Bego, Minggu (6/2).
Saat itu, Elko sedang berhenti di tepi jalan untuk menolong ibu-ibu yang kendaraannya mogok di dekat Bukit Bego. Warga Kapanewon Imogiri itu mengaku sempat memberi kode kepada sopir bus agar mengerem.
"Karena bus dari belakang itu goyang kanan kiri lagi yang belakang nabrak tebing. Bagian belakang terbang nabrak tebing," imbuh Elko.
3. Saksi lihat penumpang terpental
Menurut Elko benturan itu terdengar sangat keras. Tak hanya itu, Elko menyebut ada beberapa penumpang yang terlempar keluar setelah terjadi benturan.
"Posisi saya di atasnya (posisi bus) dan itu bukan benturan lagi. Itu udah kayak ledakan, duar! Karena dia (bus) utuh kena tebing utuh," ucapnya.
"Setelah bus nyungsep baru ada jeritan minta tolong. Ada yang terlempar keluar penumpangnya. Bus nyungsep ke bawah. Posisi depan bus parah karena nyungsep. Yang terlempar bapak sama ibu-ibu saya lihat cuma dua. Karena liatnya agak jauh, sekitar 70 meter dari lokasi," lanjut Elko.
4. Korban tewas bertambah jadi 13 orang
"Kami merawat pasien di beberapa RS. Di RS Panembahan Senopati, 20 orang dirawat, 7 meninggal, 4 luka berat, 2 luka sedang, dan 7 luka ringan. Di RS PKU Bantul 5 MD (meninggal dunia), dan di RS Nurul Hidayat, 1 MD. Sehingga total 13 MD (meninggal dunia), lainnya luka sedang, berat, dan ringan. Sisanya selamat," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih kepada wartawan di Bantul, Minggu (6/2).
Lanjutnya, Pemkab Bantul hari ini melakukan perawatan intensif pasien di seluruh RS utamanya. Untuk korban ringan, jika memungkinkan dipulangkan ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Korban selamat dipulangkan ke Sukoharjo dengan kendaraan yang disediakan Pemkab Bantul.
"(Informasi) Yang kami terima, polisi masih penyelidikan. Ini rombongan piknik dari perusahaan konveksi di Sukoharjo, konveksi rumahan," ujar Abdul.
5. Rombongan wisata karyawan konveksi Sukoharjo
Menurut informasi yang dihimpun detikJateng, bus tersebut diketahui berangkat dari Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rombongan penumpangnya hendak berwisata ke Parangtritis, Bantul.
Kepala Desa Mranggen, Darmadi, membenarkan informasi tersebut. Perusahaan konveksi yang mengajak karyawannya piknik itu berasal dari desanya.
"Iya betul, itu karyawan perusahaan konveksi di Mranggen, punya Mas Agus. Tapi karyawannya tidak semua warga Mranggen," kata Darmadi saat dihubungi wartawan, Minggu (6/2).
6. Pengemudi bus tewas
Polisi menyebut sopir bus meninggal. Jenazah sopir dievakuasi ke PKU Muhammadiyah Bantul
"Total ada 47 orang penumpang dari kendaraan tersebut. Untuk sopir atas nama Ferianto (38) meninggal dan saat ini jenazah ada di PKU Muhammadiyah Bantul," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat di Mapolres Bantul, Minggu (6/2) malam.
7. Polisi ungkap kronologis
"Jadi pada saat bus wisata PO Gandos Abadi yang merupakan rombongan family gathering dari salah satu perusahaan konveksi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah melakukan kegiatan wisata. Rutenya dari Breksi (Kabupaten Sleman), Hutan Pinus (Mangunan) dan terakhir Parangtritis," ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat memberikan keterangan di Mapolres Bantul, Minggu (6/2) malam.
Dari Hutan Pinus, lanjut Ihsan, bus melewati jalur Imogiri-Dlingo. Namun saat melewati kawasan Bukit bego, bus tidak kuat menanjak hingga sebagian penumpang terpaksa turun.
Saat lewat di jalan turunan, Ihsan menyebut jika sopir bus sudah menunjukkan gelagat panik. "Setelah bisa naik, kemudian penumpang naik kembali dan pada saat turunan tersebut kendaraan melaju turun dan tiba-tiba oleng. Jadi kendaraan oleng, menabrak utara jalan dan ringsek" ucapnya.
8. Dugaan sementara penyebab kecelakaan
Polisi menyebut ada indikasi rem blong hingga membuat bus oleng dan menabrak tebing. Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, ada saksi yang melihat sopir dalam keadaan panik sambil memainkan persneling. Hal itu menunjukkan adanya indikasi rem blong saat bus melaju di jalan menurun.
"Dari keterangan, saksi melihat sopir panik sambil mempermainkan persneling. Sehingga ada indikasi rem blong sehingga main persneling gigi saat turun ke bawah," ujar Ihsan saat memberikan keterangan di Mapolres Bantul, Minggu (6/2) malam.
9. Pastikan penyebab, Polda DIY turunkan TAA
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY menurunkan traffic accident analysis (TAA) terkait kecelakaan bus pariwista di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul. Hal itu untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan yang menewaskan 13 penumpang tersebut.
"Tindak lanjut atas kejadian kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul dengan menerjunkan traffic accident analisys untuk membuktikan kecelakaan secara scientifict. Itu akan kami lakukan besok, karena tadi sore gelap dan hujan jadi tidak bisa menurunkan alat," ujar Wadirlantas Polda DIY AKBP Hendra Gunawan saat memberikan keterangan di Mapolres Bantul, Minggu (6/2) malam.
Selain itu, lanjut Hendra, Korlantas Polri juga akan melakukan inspeksi ke lokasi kecelakaan, pagi ini. Semua itu menurutnya dilakukan untuk memperoleh hasil yang komprehensif terkait penyebab kecelakaan tersebut.
"Korlantas Polri juga akan hadir inspeksi kejadian kecelakaan supaya hasilnya komprehensif kenapa terjadi kecelakaan ini," ujarnya.
10. Tiba di RSUD Sukoharjo, 13 korban dibawa ke rumah duka
Sebanyak 13 korban tewas kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, tiba di RSUD Sukoharjo, Jawa Tengah. Usai dilakukan serah terima, seluruh korban langsung dibawa ke rumah duka.
Iring-iringan ambulans yang membawa 13 korban tewas tersebut tiba di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo sekitar pukul 00.50 WIB. Peti jenazah para korban kemudian dipindahkan ke ambulans yang sudah disapkan untuk mengantarkan ke rumah duka masing-masing.
"Kita melakukan penjemputan di RSUD, akan ada serah terima. Setelah di RSUD kita sudah menyiapkan ambulans beserta salah satu keluarga," ujar Camat Polokarto Hery Mulyadi ditemui wartawan di RSUD Sukoharjo, Senin (7/2) dini hari
11. Lima korban dimakamkan satu liang lahad
Lima korban kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogori, Bantul direncanakan dimakamkan dalam satu liang lahad. Kelima korban tersebut kesemuanya merupakan warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.
"Ada lima korban, berasal dari dua KK (kepala keluarga). Besok pemakamannya satu liang," ujar Kepala Desa Mranggen, Darmadi, ditemui detikJateng di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Senin (7/2) dini hari.
Keputusan untuk memakamkan satu liang lahad, lanjut Darmadi, merupakan kesepakatan dari kedua keluarga. Rencananya prosesi pemakaman kelima korban itu akan dimulai pukul 09.00 WIB.
"Besok (Senin), pengumpulan jenazah jam 9 WIB di masjid. Didoakan lalu pemakamannya jam 10 WIB," terang Darmadi.
(aku/aku)