Para pedagang relokasi pasar Johar Semarang yang kiosnya terbakar berusaha mengais puing-puing. Meski pasrah, mereka berharap masih ada yang tersisa dan bisa diuangkan.
Dari pantauan detikjateng di lokasi, Kamis (3/2/2022) para pedagang berusaha masuk dan mengais di kios mereka yang hangus terbakar. Mereka mengambil besi dan aluminium atau yang lain yang bisa dijual.
"Saya jual pecah belah, habis semua. Kecuali sisa ini yang bisa dijual rosok," kata salah satu pedagang, Agus sembari mengais, pagi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat masih ada mobil pemadam yang masih melakukan pendinginan bekas kebakaran. Beberapa titik masih terlihat asap meski tidak lagi terlihat apinya. Garis polisi juga membentang di lokasi kios yang terbakar.
"Tidak bisa menyelamatkan apapun, yang dulu juga (kebakaran Pasar Johar tahun 2015), " ujar Agus.
Sebagai pedagang, Agus berharap bantuan pemerintah bisa segera sampai agar dirinya dan korban lainnya bisa berdagang. Ia mengatakan kini ia masih berusaha bangkit membayar utang pasca kebakaran tahun 2015, tapi ternyata kebakaran kembali terjadi.
"Kalau bisa beri bantuan untuk modal lagi. Ya namanya musibah. (Utang) Belum (lunas), tapi alhamdulillah diberi sehat," ujar Agus.
Untuk diketahui, Pasar Johar Semarang di dekat kawasan Kota Lama terbakar tahun 2015 lalu. Kemudian para pedagang menempati relokasi di kawasan Masjid Agung Semarang (MAJT). Pasar Johar yang terbakar 2015 sudah diperbaiki bahkan diresmikan Presiden Joko Widodo. Saat ini proses pemindahan pedagang masih berproses.
Pedagang bernama Mantori mengatakan dirinya sedang proses untuk kembali ke Pasar Johar yang ada di dekat kawasan Kota Lama. Ia menjelaskan dari Pemkot Semarang memberikan waktu sampai bulan Mei 2022.
"Nunggu sampai bulan 5 setelah hari raya pindah semua. Memang suruh pindah semua. Anak saya yang jual di Pasar Johar, tapi barangku masih banyak yang di sini. Habis, hangus semua," ujar Mantori.
Relokasi Pasar Johar terutama blok F terbakar hari Rabu (2/2) kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) sempat datang ke lokasi dan berjanji akan membantu para pedagang yang menjadi korban.
(alg/sip)