Air Tanah 3 Desa di Karangdowo Klaten Terasa Asin, Kok Bisa?

Air Tanah 3 Desa di Karangdowo Klaten Terasa Asin, Kok Bisa?

Achmad Syauqi - detikJateng
Kamis, 20 Jan 2022 15:51 WIB
Desa Ringin Putih, Kecamatan Karangdowo salah satu yang airnya asin.
Desa Ringin Putih, Kecamatan Karangdowo salah satu yang airnya asin. (Foto: Achmad Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Warga tiga desa di Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah tidak berani mengonsumsi air tanah. Penyebabnya air tanah di desa-desa tersebut berasa asin.

"Setahu saya itu sudah lama. Ada tiga desa yang airnya asin," ungkap Koordinator Relawan Karangdowo (Rekad) Husni Thamrin kepada detikcom, Kamis (20/1/2022).

Husni mengatakan ketiga desa yang airnya terasa asin itu ada di Desa Demangan, Tumpukan, dan Ringin Putih. Di desa tersebut selain airnya asin, juga terasa seperti besi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Desanya Demangan, Tumpukan dan Ringin Putih. Tapi yang Ringin Putih itu rasanya seperti ada kandungan besi, tidak saja asin," sebut Husni.

Husni menyebut di ketiga desa tersebut pernah mendapatkan bantuan air bersih saat musim kemarau. Sebab, membeli air bersih mahal.

ADVERTISEMENT

"Beberapa kali pernah didroping air saat musim kemarau karena air sulit didapat. Sampai sekarang pun kondisinya masih sama," terang Husni.

Terpisah, warga Desa Ringin Putih, Sriyana mengatakan air sumur di dusunnya tidak enak untuk dimasak maupun diminum. Selain itu, untuk mencuci juga tidak bagus.

"Warnanya cokelat kehitaman dan tidak layak untuk diminum. Dulu saat saya masih kecil masih digunakan untuk masak tapi menyebabkan kerak," tutur Sriyana warga RT 3.

Sriyana mengatakan berdasarkan analisa warga air tanah itu terasa asin karena sumber airnya berubah. Dulu mata air bersumber dari sungai tapi sekarang tidak.

"Dulu mata air sumur itu dari sungai sehingga tawar tapi sekarang sungai dangkal. Sumur dibuat lebih dalam dan asin, kita juga ndak tahu kenapa," ungkap Sriyana.

Kades Ringin Putih M Ridwan membenarkan air tanah di desanya terasa asin. Ridwan menyebut kondisi ini sudah dialami lama oleh beberapa RW.

"Kualitas air di desa kami, mulai RW 5 sampai 13 airnya memang payau. Sepanjang musim baik musim hujan atau kemarau sama saja," ucap Ridwan pada detikJateng.

Saat musim kemarau, ucap Ridwan, air terasa lebih asin. Jika digunakan untuk mencuci pakaian warna baju bisa menjadi kuning kecokelatan.

"Untuk cuci baju putih jadi kuning kecokelatan. Bahkan kran dan slot kamar mandi tiap tiga bulan saya ganti, sudah keropos semua," jelas Ridwan.

Kades Demangan, Kecamatan Karangdowo, Unggul Wahyudi mengatakan hal senada. Di desanya hampir semua air sumur warga terasa asin.

"Di desa saya hampir semua asin. Ada 8 RW totalnya tapi jumlah jiwanya saya tidak hapal," ujar Unggul pada detikcom.

Sampel air asin pernah diteliti

Terpisah, Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten, Sigit Setiawan Bimantoro menyebut asinnya air di beberapa desa itu sudah pernah diteliti. Baik Dinas Kesehatan sampai DPU.

"Sudah diteliti Dinas Kesehatan sampai DPU. Ada pengangkatan dasar laut purba tapi saya tidak tahu detailnya," kata Sigit pada detikcom.

Pantauan detikJateng, Desa Ringin Putih berada di dataran rendah dengan persawahan padi di sekelilingnya. Permukiman warga berada di beberapa perbukitan kecil yang terpisah.

Sementara itu, Desa Demangan berada di lingkungan persawahan padi. Di timur desa ada Sungai Dengkeng dan beberapa sungai lainnya.

Desa Tumpukan letaknya hampir sama dengan Desa Demangan. Lokasi desa ini ada di tepi sungai Dengkeng.

(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads