Kehadiran seorang komentator menjadi warna tersendiri dari kemeriahan dan keseruan turnamen sepakbola antar kampung atau tarkam. Lewat gaya bicaranya yang heboh, kehadiran komentator kerap menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.
Jika diibaratkan, turnamen tarkam tanpa hadirnya komentator, seperti sayur tanpa garam. Hambar! Keduanya tidak bisa dipisahkan agar pertandingan bisa berjalan seru dan meriah.
Dalam sebuah turnamen sepakbola, komentator sendiri adalah orang yang bertugas memandu dan menjelaskan apa saja yang terjadi selama pertandingan berlangsung. Selain itu, mereka juga harus bisa membawa suasana menjadi lebih menarik dan meriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Cirebon, Jawa Barat, nama Bung Kamil sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat turnamen sepakbola tarkam. Dia merupakan salah satu komentator yang sudah cukup lama berkecimpung dalam event turnamen tarkam di daerah berjuluk 'Kota Udang'.
Saat berbincang dengan detikJabar, pria yang memiliki nama asli Sudiman itu mengaku telah melakoni pekerjaan sebagai komentator sepakbola tarkam selama kurang lebih empat tahun. Selama itu pula, dia sudah sering menjadi komentator dalam sebuah event turnamen sepakbola tarkam yang diselenggarakan di sejumlah desa di Kabupaten Cirebon.
Menurut Bung Kamil, setiap ada penyelenggaraan turnamen tarkam, dia merupakan salah satu orang yang selalu mendapat tawaran untuk menjadi komentator. Untuk di Kabupaten Cirebon, kata dia, turnamen tarkam biasanya mulai ramai digelar pada bulan Juni sampai dengan akhir tahun.
"Dari mulai Juni sampai tahun baru biasanya ramai event tarkam. Biasanya pihak panitia itu menghubungi kemudian kita buat kesepakatan. Misalkan panitia minta saya sampai satu bulan sampai turnamen selesai, berarti saya akan bertugas di situ sampai satu bulan," kata Bung Kamil.
"Kebetulan para panitia (turnamen tarkam) khususnya yang di wilayah Cirebon, itu rata-rata mereka sudah mengenal Kamil. Jadi ketika mereka membutuhkan Kamil, mereka langsung menghubungi," kata dia menambahkan.
Dalam menjalani pekerjaan sebagai komentator sepakbola dalam event turnamen tarkam, Bung Kamil mengaku biasa mendapatkan honor dari pihak panitia penyelenggara sebesar Rp100 ribu - Rp150 ribu per hari.
"Selain honor, kalau komentator itu biasanya dapat saweran juga dari orang-orang tertentu. Seperti dari sponsor dan lain-lain," kata dia.
Untuk saat ini, Bung Kamil sendiri sedang bertugas menjadi komentator sepakbola dalam event turnamen tarkam yang diadakan di lapangan Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Sama seperti komentator-komentator kebanyakan, Bung Kamil juga merupakan salah satu yang kerap melontarkan guyonan saat memandu jalannya pertandingan. Sebab menurutnya, selain bertugas memandu, komentator juga harus bisa membawa suasana pertandingan menjadi semakin menarik dan seru.
(mso/mso)