Kecintaannya terhadap sepakbola, membuat Herman (28) rela merogoh kocek dalam-dalam. Warga Cirebon itu rela menggelontorkan uang hingga puluhan juta Rupiah demi membangun tim terbaik dan menggaet pemain-pemain ternama.
Herman merupakan pemilik HT FC, sebuah klub sepakbola yang sudah beberapa kali tampil di sejumlah ajang turnamen antar-kampung atau tarkam di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Saat ini, HT FC merupakan salah satu klub sepakbola yang menjadi peserta dalam turnamen tarkam yang diselenggarakan di lapangan Roket FC, Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hanya berlaga di level turnamen tarkam, namun untuk materi pemain yang diturunkan klub ini tidak sembarangan. Dalam turnamen tarkam di lapangan Roket FC, HT FC dikenal sebagai salah satu klub yang getol menghadirkan pemain-pemain bintang dan ternama.
Sang pemilik klub, yakni Herman mengaku, sengaja mendatangkan pemain-pemain ternama untuk memperkuat timnya sekaligus untuk menghibur penonton yang hadir menyaksikan pertandingan.
Dalam ajang turnamen tarkam Roket CUP VIII 2023 yang diadakan di lapangan Roket FC desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, ada beberapa nama terkenal yang dihadirkan oleh HT FC.
Salah satu pemain ternama yang didatangkan untuk memperkuat HT FC adalah Herman Dzumafo Epandi. Ia merupakan seorang pemain yang sudah lama malang melintang di kancah persepakbolaan Indonesia.
Setidaknya ada beberapa tim besar di Indonesia yang pernah diperkuat oleh Herman Dzumafo Epandi. Antara lain seperti Persib Bandung, Bhayangkara FC dan beberapa tim besar lainnya.
Untuk mendatangkan pemain-pemain berkelas, sudah barang tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebagai pemilik klub HT FC, Herman mengaku, harus menggelontorkan uang hingga puluhan juta Rupiah setiap kali timnya berlaga. Uang tersebut digunakan untuk membayar honor pemain maupun untuk keperluan lainnya.
"Setiap kali tanding, sekitar Rp20 jutaan. Tapi tergantung (materi) pemainnya juga. Pernah sampai Rp22 juta untuk satu kali pertandingan," kata Herman
Dalam event turnamen tarkam, honor pemain biasanya hanya akan diberikan ketika klub tersebut bertanding. Herman sendiri memberikan honor dengan nilai yang beragam kepada setiap pemainnya.
Sejauh ini, Herman mengaku, hanya menggunakan uang pribadinya untuk membiayai klub HT FC yang ia dirikan. Herman mulai mendirikan HT FC sejak 2019 silam. Nama HT FC sendiri diambil dari nama tempat usahanya, yakni Herman Textile.
Setidaknya sudah ada beberapa event kompetisi sepakbola antar-kampung atau tarkam di wilayah Cirebon yang pernah diikuti oleh HT FC. Termasuk event tarkam yang saat ini sedang berlangsung di lapangan Roket FC Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Herman yang merupakan pengusaha Textile itu mengaku, tidak pernah keberatan meski harus mengeluarkan uang hingga puluhan juta Rupiah. Padahal, andai klubnya keluar sebagai juara sekalipun pun, hadiah yang akan didapat tidak sebanding dengan biaya yang telah ia gelontorkan.
Sekadar informasi, dalam turnamen sepakbola tarkam yang diselenggarakan di lapangan Roket FC desa Tegalgubug, klub yang berhasil menjadi juara 1 akan mendapatkan hadiah sebesar Rp20 juta.
Sementara untuk Juara 2, hadiah yang akan didapat yaitu sebesar Rp10 juta. Sedangkan untuk juara 3 dan juara 4, masing-masing akan mendapatkan hadiah sebesar Rp4 juta.
"Kalau dilihat dari hadiah (ketika jadi juara) memang tidak sebanding. Karena lebih mahal modalnya," kata dia.
Meski begitu, Herman sendiri mengaku tidak pernah keberatan walaupun harus mengeluarkan uang dengan nilai yang tidak sedikit. Sebab, hal ini ia lakukan karena didasari oleh rasa sukanya terhadap sepakbola.
"Emang sudah hobi. Suka aja sama sepakbola. Jadi dari kecil memang sudah suka sepakbola," kata Herman.
(mso/mso)