Tragedi Kanjuruhan, Umuh Muchtar: Saya Sangat Bersedih

Tragedi Kanjuruhan, Umuh Muchtar: Saya Sangat Bersedih

Nur Azis - detikJabar
Minggu, 02 Okt 2022 08:44 WIB
Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar di sela laga PSS vs Persib di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (19/8/2022).
Umuh Muchtar (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng).
Sumedang -

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar turut prihatin atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dia juga menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut.

"Saya Umuh Muchtar sangat bersedih, sangat prihatin, dan saya bersama jajaran Persib Bandung turut berbelasungkawa yang mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan," ungkap Umuh saat dihubungi detikjabar, Minggu (2/10/2022).

Umuh secara khusus mengucapkan turut berbelasungkawa kepada semua korban dan juga keluarga yang ditinggalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi keluarga yang ditinggal saya berdoa semoga diberikan ketabahan dan kekuatan dan kepada seluruh korban meninggal dunia semoga khusnul khotimah dan ditempatkan di sisi Allah SAW," ungkapnya.

Umuh mengatakan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi memilukan terbesar dalam dunia persepakbolaan, bukan hanya bagi tanah air tapi bagi seluruh pecinta sepak bola dunia.

ADVERTISEMENT

"Dalam sejarah sepak bola Indonesia, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi dan kejadian ini jangan sampai terulang lagi, tragedi ini jadi pelajaran penting dalam dunia sepakbola bukan hanya bagi Indonesia tapi dunia," paparnya.

Umuh mengungkapkan, Persib dan Arema memiliki hubungan sangat dekat sejak dulu maka ia pun prihatin kaitannya dengan sanksi yang akan diterima oleh Arema kelak.

Hal itu lantaran, Umuh berkaca pada kejadian saat pertandingan Persib vs Persebaya Surabaya yang menelan dua korban jiwa di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung pada Jumat 17 Juni 2022.

"Persib dengan Arema dari dulu bersahabat maka saya sangat bersedih serta prihatin atas kejadian ini dan berkaitan dengan sanksi, entah sanksi apa dari PSSI nanti untuk Arema, kami saja saat ada dua korban meninggal sangat kerepotan, apalagi ini sampai 127 orang," paparnya.

Berita sebelumnya, Jumlah korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berjumlah 127 orang. Korban tewas terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi.

"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.

Kericuhan sendiri bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata. Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.

(mso/mso)


Hide Ads