Debat Pilwalkot Bandung 2024

Program Unggulan 4 Paslon untuk Kemajuan Ekonomi Lokal Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 19 Nov 2024 21:42 WIB
Empat paslon Cawalkot dan Cawalkot di Debat Terakhir Pilwalkot Bandung 2024. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Dandan Riza Wardana, bersama calon wakilnya Arif Wijaya, mengajukan pertanyaan kepada tiga pasangan calon (paslon) lainnya terkait kebijakan ekonomi dalam debat Pilwalkot Bandung 2024.

Dandan menanyakan langkah konkret yang akan dilakukan oleh para kandidat lain agar kebijakan ekonomi mereka dapat dirasakan oleh masyarakat pinggiran di Kota Bandung.

Cawalkot nomor urut 2, Haru menjawab pertanyaan itu pertama kali. Dia menyampaikan program unggulannya berupa dana Rp200 juta per RW untuk mendorong kegiatan padat karya dan distribusi Rp 200 ribu sembako bagi masyarakat kurang mampu. Selain itu, insentif kader PKK dan Posyandu juga akan ditingkatkan, termasuk pemberdayaan tenaga kreatif. "Kita berharap dari 400 ribu tenaga kreatif di Kota Bandung bisa naik lagi," ujar Haru.

Cawawalkot nomor urut 2 Dhani menambahkan bahwa perhatian khusus akan diberikan pada UMKM, tidak hanya dalam hal permodalan, tetapi juga memastikan produk UMKM laku di pasaran dan mendapatkan manfaat dari dukungan pemerintah

Sementara itu, Cawalkot nomor urut 3 Muhammad Farhan menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan ekonomi secara struktural dan kultural. Ia berkomitmen untuk membangun usaha padat karya di berbagai wilayah Kota Bandung guna memberikan kesempatan kerja yang luas dan menarik investasi besar-besaran.

"Pemerintah Kota Bandung akan membangun di semua wilayah pengembangan usaha padat karya sehingga memberikan kesempatan bagi banyak orang dan investasi sebesar-besarnya," ujar Farhan.

Erwin menambahkan pendataan akan dilakukan untuk memastikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan dapat menerima pelatihan dan modal usaha.

Sama dengan Farhan dan Haru, Cawalkot nomor urut 4 Arfi mengusulkan pengembangan industri padat karya untuk memperbesar skala perekonomian dan membuka lebih banyak lapangan kerja. "Selain bicara pendapatan. Strategi pemerintah buka industri padat karya sebesar-besarnya, kita besarkan perekonomian agar dapat penghasilan," kata Arfi.

Sedangkan wakilnya, Yena, menyoroti pengoptimalan bantuan untuk UMKM dengan menjadikan kantor kelurahan sebagai inkubator UMKM. Pasangan ini juga menawarkan pelatihan keterampilan bagi masyarakat yang belum memiliki skill dan bantuan modal untuk mereka yang sudah memiliki keterampilan namun kekurangan modal.

Dandan mengapresiasi berbagai ide yang disampaikan oleh para kandidat lain. Ia menegaskan bahwa desentralisasi keuangan hingga tingkat RW sangat penting, termasuk program bantuan koperasi RW senilai Rp25-50 juta untuk mencegah masyarakat meminjam dari bank emok. Selain itu, Dandan juga mendorong investasi besar yang dapat mendukung pembangunan Kota Bandung secara menyeluruh.

Debat terakhir Pilkada Kota Bandung 2024 digelar KPU di The Trans Luxury Hotel Bandung. Debat berlangsung pada Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Debat diikuti oleh empat pasang calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3) dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).

Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.

Debat berlangsung selama 150 menit, membahas isu debat yakni Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan. Tema debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024 ialah 'Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan'.

KPU Bandung mengangkat 5 sub tema debat, yaitu ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan dan kualitas SDM, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat rentan kondusifitas sosial, pelayanan infrastruktur pelayanan kesehatan, serta moderasi beragama dan kemajuan kebudayaan.




(wip/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork