Produksi daun anggur menjadi produk olahan UMKM yang bernilai rupiah ini dilakukan emak-emak di Dusun Cihideung, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Ketua Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu Tahmo mengatakan tanaman anggur memang tidak hanya memanfaatkan buahnya saja. Bermodal kreativitas, daun anggur pun bisa disulap menjadi makanan.
"Daun buah anggur bisa diolah menjadi makanan ringan yang enak dan kaya akan manfaat," kata Tahmo saat ditemui detikJabar, Jumat (3/1/2023).
Ia mengatakan daun anggur punya beberapa manfaat. Di antaranya bisa mengobati sariawan, keputihan, diare, dan pendarahan rahim.
"Info itu saya dapat dari para pembudidaya buah anggur di Priangan Timur dan sudah ada jurnalnya," jelas Tahmo.
![]() |
Secara bentuk, daun anggur yang menyerupai jantung serta tepi daunnya bergerigi berlekuk. Daunnya memiliki struktur tulang jari, ujungnya runcing dan bentuknya bulat lonjong.
Tahmo lalu bercerita soal awal mula pengolahan daun anggur menjadi keripik. Hal itu bermula dari iseng.
"Dulu emang awalnya iseng, suruh istri olah daun anggur menjadi makanan yang enak. Ternyata dia kepikirannya jadi keripik," ucap Tahmo.
Tahmo mengatakan daun anggur yang digunakan untuk keripik merupakan daun anggur yang sudah sangat berwarna hijau. Tujuannya agar tidak mengganggu pertumbuhan pohon anggur.
"Sebetulnya memang bisa juga daun mudanya, cuman harus hati-hati saat memotong daunnya," kata Tahmo.
Semula menurut Tahmo, saat uji coba daun anggur menjadi kripik, ia sedikit ragu. Akan tetapi, warga sekitar justru banyak yang berminat karena rasanya yang lezat.
"Kemudian saya coba sama istri buat dengan jumlah banyak, alhamdulillah disukai," ucapnya.
Dalam proses pembuatannya, Tahmo saat ini mempekerjakan tetangga dan warga setempat dalam proses pengolahan daun anggur.
"Alhamdulillah emak-emak setempat bisa dipekerjakan. Karena pengolahan daun anggur hingga menjadi keripik butuh proses dari pemetikan hingga pembersihan daunnya," kata Tahmo.
Secara rasa, keripik daun anggur asin dan teksturnya renyah. Harga yang ditawarkan keripik daun anggur sangat terjangkau mulai Rp 5.000 per bungkus.
"Kalau jual saya belum sempat ekspor keluar daerah Pangandaran. Karena banyak yang datang sendiri. Dari warung dan toko oleh-oleh pun langsung ke sini. Jadi usaha habis di sini," ucapnya.
![]() |
Dalam sehari, keripik daun anggur yang dikelola Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu ala rumahan ini diproduksi puluhan bungkus.
Pedagang di Pangandaran Sartiah (34) mengatakan membeli keripik daun anggur setiap empat hari sekali. Ia membelinya untuk dijual lagi.
"Bawa 10-20 bungkus, kadang habis dalam tiga hari. Kadang ada lebih 5 atau 10 bungkus. Jadi saya suka ambil lagi stok," katanya
Ia mengaku mendapat untung lumayan dari menjual keripik daun anggur itu. Sebab keripik itu cukup laris untuk dijual kembali.
"Ya lumayan walaupun sedikit, tapi kalau sering kan jadi banyak. Karena saya kemas ulang dalam kemasan plastik yang ukurannya lebih kecil," katanya.
Tahmo mengatakan untuk mendapatkan keripik anggur bisa langsung ke rumah kelompok Taruna Tani Mekar Bayu di Dusun Cihideung, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
"Kalau secara online bisa melalui Shoope ketik aja keripik daun anggur," kata Tahmo. (orb/orb)