Cerita Berkesan Penjual yang Pernah Disinggahi SBY dan Gus Dur

Jelajah Tahu Sumedang

Cerita Berkesan Penjual yang Pernah Disinggahi SBY dan Gus Dur

Nur Azis - detikJabar
Minggu, 20 Mar 2022 16:59 WIB
Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang.
Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang. (Foto: Nur Azis)
Sumedang -

Berkunjung ke Kabupaten Sumedang rasanya tidak lengkap jika belum mencicipi kudapan legendaris, yakni tahu Sumedang. Di sini, ada banyak pedagang yang menjual makanan berbahan dasar dari olahan kacang kedelai tersebut.

Salah satu yang terbilang cukup laris, yakni tahu Palasari yang berlokasi di Jalan Mayor Abdurachman No.153, Sumedang. Rumah makan sekaligus penjual tahu Sumedang tersebut, bahkan beberapa kali pernah dikunjungi oleh tokoh-tokoh penting tanah air.

Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang.Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang. Foto: Nur Azis

Yayang (60) pemilik Rumah Makan sekaligus toko Tahu Palasari menyebutkan, kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama istrinya Ani Yudhoyono pada 2014 merupakan salah satu momen yang paling bersejarah bagi tahu Palasari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, sambung Yayang, kunjungan keduanya beserta rombongan merupakan kunjungan kerja kenegaraan yang agendanya memang berkunjung ke tahu Palasari.

"Itu mah di Setneg juga nggk bakal hilang sepanjang sejarah Indonesia karena itu kunjungan kenegaraan, kunjungan kerja ke tahu Palasari," terang Yayang kepada detikjabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Yayang menceritakan, dalam kunjungannya itu, SBY menyempatkan diri mencoba membuat tahu Palasari. Sementara istrinya, Ani Yudhoyono yang menggorengnya.

"SBY saat itu bikin tahu mentah dan istrinya yang menggoreng, kemudian dimakan bareng-bareng bersama para menteri yang ikut dalam rombongan pada saat itu," terangnya.

Menurut Yayang, kunjungan SBY bersama rombongannya merupakan sebuah anugrah sejak tahu Palasari berdiri.

"Kebayangkan RI Satu bisa berkunjung ke tahu Palasari makanya saya bilang itu sebuah anugrah," ucapnya.

Selain SBY, kata Yayang, momen paling berharga lainnya saat dikunjungi oleh mantan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Kunjungan Beliau (Gus Dur) menjadi momen paling berharga juga bagi tahu Palasari, beliau mampir ke sini beberapa kali setelah beliau tidak lagi menjabat sebagai presiden, saat itu kalau tidak salah semisal pas ada kegiatan acara kepartaian atau acara keagaaman di daerah," paparnya.

Yayang menyebutkan, selain yang disebutkan sebelumnya, juga ada dari beberapa menteri yang pernah singgah ke tahu Palasari. Termasuk dari Gubernur Jawa Barat yang menjabat pernah singgah ke tahu Palasari.

"Terus seperti Bupati Cirebon karena ini lintasannya jadi kalau ada tugas pulangnya suka mampir kesini, terus pejabat TNI-Polri juga kalau ada tugas ke daerah ada yang pernah mampir ke sini," terangnya.

Yayang mengungkapkan, tahu Palasari memiliki ciri khasnya tersendiri. Selain gurih dan renyah, tahu Palasari secara isi tidak terlalu padat namun juga tidak kopong di dalamnya.

"Kalau tahu Sumedang yang kita bikin ini tidak terlalu padat namun juga tidak kopong di dalamnya, kita ngambil yang tengah-tengah," ujarnya.

Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang.Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang. Foto: Nur Azis

Tahu Palasari sendiri merupakan wirausaha yang diwariskan secara turun temurun. Yayang sendiri merupakan generasi ketiga dari pada pendahulunya atau sang kakek, yakni Babah Hek.

"Babah Hek ini satu angkatan dengan Ong Bungkeng namun Ong Bungkeng yang pertama merantau ke Sumedang dan Ong Bungkeng yang pertama membuka toko tahu cukup permanen di Sumedang kala itu" ungkapnya.

Sebagai pendatang dari Tiongkok, sambung Yayang, Babah Hek membuat tahu kala itu, awalnya hanya untuk dikonsumsi kalangan sendiri.

"Asalnya tahu itu untuk dikonsumsi kalangan sendiri untuk keluarga mereka semua," terangnya.

"Jadi meski cerita ini tidak di dengar secara langsung, namun dulu awalnya bikin tahu itu rame-rame dan dikonsumsi rame-rame," Yayang menambabkan.

Dari tradisi itu, lanjut Yayang, sebagian ada yang melanjutkan ke usaha tahu, Sebagiannya lagi memilih usaha yang lain.

Untuk tahu Palasari sendiri, sepeninggal babah Hek kemudian dilanjutkan oleh Encun atau ayah dari Yayang.

"Untuk nama Tahu Palasari dan rumah makan sendiri berdiri pada 1973 oleh orang tua saya tapi jauh sebelumnya usaha tahu diimulai dari kakek saya, Babah Hek," ujarnya.




(yum/tya)


Hide Ads