Politisi PKS yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung, Siti Marfuah, meminta Pemkot Bandung lebih serius memperhatikan keberadaan pelaku UMKM di kota ini. Ia menilai, sejak bergulirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG), banyak UMKM khususnya di sektor kuliner yang ikut terdampak.
"Pemerintah Kota Bandung memang harus serius untuk menangani UMKM ini. Kenapa? Hari ini saya masih melihat dan mungkin kita masih merasakan bahwa mamin (proyek makanan dan minuman) Kota Bandung ini masih didominasi oleh pengusaha-pengusaha atau tokoh-tokoh yang sudah besar," kata Siti kepada detikJabar, Rabu (26/11/2025).
Siti mendorong Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung menyiapkan sistem seperti yang diterapkan di Jakarta, sehingga UMKM yang sudah terbina dan terkurasi bisa masuk menjadi penyuplai kebutuhan mamin di Kota Bandung.
"Nah ini harus terus diupayakan. Harus ada progresnya dan ini harus serius memikirkan hal ini karena Kota Bandung buat siapa lagi? Ya buat masyarakat Kota Bandung. UMKM Kota Bandung sudah sangat berlimpah, jadi bagaimana mengorganisir, membina, kemudian juga mengkluster mereka," katanya.
Ia menekankan bahwa peluang kerja sama penyediaan mamin tidak hanya bisa digarap di tingkat kota, tetapi juga bisa diperluas hingga level kecamatan dan kelurahan. "Seluruhnya, baik dari kota, kecamatan, kelurahan," ucapnya.
Saat disinggung soal keberadaan program MBG yang membuat penjualan pelaku UMKM menurun, Siti tak menampik hal tersebut. "Kondisi sekarang, kalau jajan sekalian ngobrol (sama pelaku UMKM) semuanya mengeluhkan. Semuanya bahasanya kalau boleh saya simpulkan itu rata-rata mengatakan, bisa terus berjualan dan tidak bangkrut juga alhamdulillah," terangnya.
Selain dampak dari MBG, Siti juga menyebutkan bahwa pelaku UMKM menghadapi tantangan menurunnya daya beli masyarakat, baik di tingkat kota maupun wilayah kecamatan dan kelurahan.
(iqk/iqk)