Hati Ayah Remuk Saat Lihat Kondisi Putrinya yang Disekap 4 Pemuda

Kota Tasikmalaya

Hati Ayah Remuk Saat Lihat Kondisi Putrinya yang Disekap 4 Pemuda

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 26 Nov 2025 20:49 WIB
Polisi saat menggerebek kamar penginapan yang diduga jadi lokasi penyekapan.
Polisi saat menggerebek kamar penginapan yang diduga jadi lokasi penyekapan. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Kasus dugaan penyekapan terhadap RN, seorang remaja usia 15 tahun warga Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, terus didalami oleh aparat Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

Hingga Rabu (26/11/2025) malam, polisi masih mengurai duduk perkara insiden yang menghebohkan publik Tasikmalaya ini.

Empat pria yang diduga terlibat dalam kasus ini masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu pula korban, dengan didampingi ibunya, dia turut memberikan keterangan kepada polisi. Berbeda dengan sebelumnya, kondisi korban kini sudah tampak tenang.

Sementara itu di selasar ruangan Satreskrim, AS (49) ayah korban tampak terpukul dengan peristiwa yang menimpa anaknya. Dia berharap adanya keadilan bagi anak keduanya itu.

ADVERTISEMENT

"Ah saya mah ingin hukuman yang setimpal saja, bayangkan sakit hatinya saya, melihat anak perempuan jadi rusak seperti itu," kata AS.

AS tak menyangka, upaya pencarian anaknya selama 2 hari terakhir ini berujung kejadian yang memilukan.

"Pas saya masuk kamar si pelaku lagi enak-enak tidur, botol miras berserakan. Anak saya di pojokan, duduk berselimut kain samping (selendang batik) sambil ketakutan. Sakit hati saya pak," kata AS.

Hati AS kian terasa teriris mana kala, mendengar pengakuan anaknya yang telah disetubuhi oleh dua pelaku secara bergilir.

"Pengakuan anak saya, dia dipaksa melayani dua orang itu," kata AS.

AS juga memaparkan jejak biadab para pelaku, terlihat dari kondisi korban.

"Tadi anak saya mengeluh sakit di bagian vital, lehernya penuh tanda bekas merah. Saya bapaknya nggak terima," kata AS.

Kronologi Kejadian

AS merunutkan kejadian yang menimpa anak keduanya itu, berawal pada Senin (24/11/2025) sore. Tanpa pamit, RN pergi dari rumah. AS dan istrinya mengira, korban hanya keluar rumah sebentar.

Tapi hingga malam menjelang, RN tak pulang. "Ibunya tanya-tanya ke tetangga, katanya anak saya dijemput temannya (salah seorang pelaku) di depan gang," kata AS.

Senin malam pun berlalu dengan keresahan karena RN tak pulang. "Ponselnya aktif, tapi nggak diangkat," kata AS.

Pada Selasa pagi, AS dan istrinya mencoba bergerak untuk mencari. Dia menyusuri rumah teman RN dan tempat-tempat yang diperkirakan disinggahi RN.

"Dicari sampai ke JB (Jalan Baru Lingkar Utara Tasikmalaya), ke pedagang yang katanya sering jadi tempat nongkrong anak muda saya datangi, tapi nggak berhasil," kata AS.

Hingga hari Selasa berlalu, pencarian RN belum berhasil. "Selasa malam nggak ada juga, ibunya sudah menangis terus. Saya juga bingung harus kemana mencarinya," kata AS.

Lokasi Anak Diberitahu Pacar Korban

Pada Rabu pagi, AS kembali mencari ke beberapa lokasi, tapi sebelumnya dia melapor ke Polsek Cibeureum.

"Nah jam 11 siang, baru ada kontak dari pacarnya anak saya yang ada di Kuningan. Dia yang mengabarkan keberadaan di penginapan itu. Langsung saya ke sana sambil memberitahu polisi," kata AS.

Hingga akhirnya terbongkarlah insiden penyekapan yang menimpa RN tersebut.

"Jelas anak saya disekap, ponsel dirampas. Diancam, dicekok minuman, katanya kalau nggak mau minum akan dibotol (dipukul botol)," kata AS.*

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads