Aryanto Misel mengklaim berhasil membuat alat yang mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut temuan tersebut perlu dikaji dan diteliti untuk menguji kebenarannya.
"Semangat Jawa Barat selalu adalah berinovasi. Nah inovasi itu tidak hanya milik orang-orang yang bergelar atau milik institusi negara. Banyak kita temukan di Jawa Barat inovasi-inovasi datang dari rakyat biasa, salah satunya adalah yang di Cirebon itu," kata Ridwan Kamil selepas peresmian Jembatan Gantung Simpay Asih, Pacet, Kabupaten Bandung, Selasa (10/5/2022).
Pria yang kerap disapa Kang Emil menuturkan demi menunjukkan kebenarannya hal tersebut harus dilakukan penelitian secara ilmiah terlebih dahulu. "Walaupun tentunya temuan yang sekarang sedang viral ini harus dites secara ilmiah yah. Apakah betul prosesnya, hasilnya apa," katanya.
Pihaknya menjelaskan penelitian tersebut dilakukan guna memastikan kebenaran dan kelayakan dari temuan warga Cirebon tersebut.
"Jadi kita berbaik sangka, karena dulu juga ada pada zaman Pak SBY. Nah ternyata tidak seperti yang disampaikan. Mudah-mudahan yang ini seperti yang disampaikan," katanya.
Dia mengungkapkan saat ini Kodam 3 Siliwangi telah menggunakan alat tersebut. "Soalnya saya lihat Kodam sudah pakai juga dan logikanya masuk akal lah. Yang namanya H2o berarti bisa dipisahkan, antara hidrogen dan oksigen. Kemudian di Jepang itu mobil-mobil berbasis hidrogen sudah banyak, cuma sumber hidrogennya murni mungkin yah, bukan dari elekrolisis ini," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap mengapresiasi temuan warganya tersebut. "Tapi intinya kita sambut baik, kita teliti, kalau ternyata buat kemaslahatan rakyat, ya inilah sumbangan untuk peradaban yang lebih baik," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Aryanto Misel (67), warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berinovasi membuat sebuah alat yang mampu mengonversi air menjadi hidrogen dan bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Alat tersebut diberi nama Nikuba yang merupakan akronim dari Niku Banyu atau dalam bahasa Cirebon berarti Itu Air.
Aryanto mengaku membutuhkan waktu hingga 5 tahun untuk menciptakan alat yang mampu mengubah air menjadi hidrogen sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Modal yang dikeluarkan saat melakukan riset pun tidak sedikit.
Aryanto menjelaskan mekanisme kerja dari Nikuba. Ia mengatakan, alat tersebut memiliki fungsi untuk memisahkan antara Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O).
"Hidrogen ini yang nantinya akan masuk ke ruang pembakaran mesin. Sementara Oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen untuk kembali ke ruang pembakaran mesin," kata Aryanto kepada detikJabar, baru-baru ini.
(mso/mso)