Satu Dekade Startup Bandung, Petualangan Bangun Inklusivitas

Satu Dekade Startup Bandung, Petualangan Bangun Inklusivitas

Asy Syifa Ramadhani Imam - detikJabar
Sabtu, 14 Des 2024 19:16 WIB
Startup Bandung
Startup Bandung (Foto: Istimewa).
Bandung -

Startup Bandung, sebuah komunitas para pendiri perusahaan startup teknologi maupun aktivis ekosistem startup telah berusia satu dekade. Komunitas ini berdiri sejak tahun 2014 dengan membawa harapan dapat menjadi wadah bagi para pelaku startup teknologi Bandung agar bisa saling berbagi dan menjadi tempat belajar.

Sudah satu dekade, Startup Bandung mengalami pertumbuhan yang cepat. Kini, anggota dari komunitas ini terus bertambah, dengan total lebih dari 100 startup.

"Kalau startup itu memang ada kita enabling teknologi di satu bidang, contohnya eFishery, dia di aquaculture tapi ya di enable secara teknologinya. Ada juga musik tapi diteknologiin. Teknologi itu sebenarnya luas sekali, jadi semuanya bisa diteknologikan," kata Grahadea Kusuf, Ketua Startup Bandung kepada detikJabar, Sabtu (14/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dari perayaan tahun-tahun sebelumnya yang hanya dilaksanakan bagi internal komunitas, spesial satu dekade, Startup Bandung mengadakan acara bertajuk 'Startup Bandung Satu Dekade' yang terbuka untuk umum.

Acara yang dilaksanakan Sabtu (14/12/2024) di eFishery HQ ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelaku startup, akademisi, hingga mahasiswa, dengan total lebih dari 700 pendaftar.

ADVERTISEMENT

"Ada sekitar 720 orang yang ketahuan namanya, lebih juga gitu. Dari berbagai kota, Malang, Tasik, Bandung, Jogja, sampai ke UK itu datang juga," kata Nur Islami Javad atau yang biasa disapa Jeff, Ketua Pelaksana Startup Bandung Satu Dekade.

Kegiatan dimulai pukul 08.30 WIB dan para pendaftar terbagi dalam 5 sesi. Salah satu sesinya adalah "Start Up: Past, Present, Future" yang menghadirkan 4 pembicara dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Adi Panuntun (CEO Sembilan Matahari), Allan Prakosa (PP BUMN Muda), Budi Rahardjo (Dosen STEI ITB), dan Andri Yadi (VP of AloT & Culti Financing eFishery).

Pada sesi ini, para pembicara membagikan kisah mereka saat awal membangun perusahaan, hingga rencana masa depan. Tentunya berbagai tips dan trik turut disampaikan bagi para pelaku startup atau yang akan memulai membangun perusahaan.

Seperti Andri Yadi dari eFishery yang membagikan perkembangan produk perusahaannya di bidang budidaya ikan (aquaculture). Ia menjelaskan produk pertama mereka hingga produk inovasi teknologi yang akan segera diluncurkan. Andri menekankan pentingnya inovasi dalam perkembangan sebuah perusahaan.

Adi Panuntun, CEO Sembilan Matahari turut membagikan kisah perusahaannya dalam melakukan inovasi produk. Berawal dari perusahaan produksi video seperti film, Sembilan Matahari berinovasi dengan terjun dalam produk video mapping.

"Eksplorasi produk audio visual secara live lewat video mapping, ada potensi story telling melalui teknologi," kata Adi.

Bukan hanya inovasi, Allan Prakosa, seorang Kepala Divisi IT IndonesiaRE, Mgmt Digital Ecosystem Development Fordigi, dan PP BUMN Muda turut menyampaikan pemikirannya terkait membangun sebuah startup. Menurutnya networking menjadi hal yang penting. Melalui relasi, ada peluang kolaborasi untuk menciptakan inovasi dan fundamental kuat untuk membangun startup.

Networking juga menjadi poin yang dibahas oleh Budi Rahardjo, Dosen STEI ITB sekaligus Cofounder Riset.ai. Ia menjelaskan, kegagalan dan kesulitan merupakan hal yang wajar, hal tersebut dapat membantu kita lebih mengapresiasi segala bentuk usaha.

"Cara menghadapi kegagalan, berkumpul dengan orang yang sama-sama susah atau yang sedang berjalan. Banyak membaca biografi orang khususnya asing, karena banyak membahas soal kegagalan. Lalu bertemu dengan mentor yang pernah gagal," jelas Budi saat sesi tanya jawab.

Acara Startup Bandung Satu Dekade juga turut diramaikan oleh beragam booth, mulai dari makanan, minuman, kesehatan, dan masih banyak lagi.

"Ya kita mulai open ke publik karena ada satu narasi inklusivitas yang ingin kita tawarkan. Jadi orang-orang teknologi bukan cuman kita-kita doang, tapi juga yang lain," kata Dea.

Dea juga menyampaikan harapannya untuk keberlanjutan komunitas Startup Bandung maupun para pelaku Startup. Bukan hanya soal inklusivitas, ia juga menyampaikan harapan lainnya.

"Kita inginnya nanti ada another story dari teman-teman kita di luar startup Bandung. mungkin ke depannya nanti ke daerah-daerah lain, kayak di Jogja, Ternate, segala macam. Jadi mudah-mudahan ujungnya jadi impact sosial yang bagus untuk semuanya," lanjut Dea menyampaikan harapannya.




(mso/mso)


Hide Ads