Horor Kekerasan Pelajar di Sukabumi: Duel Ala Gladiator-Pembacokan

Horor Kekerasan Pelajar di Sukabumi: Duel Ala Gladiator-Pembacokan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 14 Jan 2025 11:00 WIB
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Dalam sepekan terakhir, Kabupaten Sukabumi dihebohkan dengan rentetan kekerasan melibatkan pelajar. Insiden yang terjadi di tiga lokasi berbeda ini mengungkap fakta mengejutkan tentang maraknya kekerasan di kalangan remaja, mulai dari duel ala gladiator, tawuran massal, hingga aksi pembacokan yang menyebabkan luka serius.

Kekerasan pelajar di Kabupaten Sukabumi menunjukkan pola yang melibatkan dendam, pengaruh senior, dan provokasi media sosial. Peran orang tua, sekolah, dan penegak hukum sangat diperlukan untuk memutus mata rantai kekerasan ini, termasuk memberikan pembinaan intensif dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.

Duel Gladiator Viral di Ciracap

Insiden pertama terjadi pada Kamis (9/1/2025) di Kampung Pasirangin, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap. Sebuah video yang menunjukkan duel ala gladiator antara siswa SMP viral di berbagai platform media sosial dan aplikasi perpesanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video tersebut, terlihat anak-anak di bawah umur bertarung satu lawan satu di tengah kerumunan teman-teman mereka yang bersorak. Video ini kemudian tersebar menambah buruk situasi.

Kapolsek Ciracap, Iptu Taufik Hadian, mengonfirmasi video tersebut dan langsung melakukan penyelidikan bersama Danramil setempat.

ADVERTISEMENT

"Berkaitan dengan video viral yang saya terima Sabtu kemarin terkait kekerasan antar anak sekolah di wilayah Ujunggenteng, kami bersama Danramil sudah melakukan penyelidikan. Kami mendapat informasi bahwa anak-anak tersebut bersekolah di salah satu SMP di wilayah Ujunggenteng," ujar Taufik kepada detikJabar, Senin (13/1/2025).

Kepala SMPN 3 Ciracap, Didin Saepudin, mengungkapkan kekhawatirannya atas kejadian ini.

"Viralnya video anak-anak yang berkelahi yang terlibat ada 10 sampai 11 orang masih kita lakukan interogasi untuk mengembangkan kasus ini kami insya Allah akan mengantarkan mereka ke aparat keamanan, untuk adanya pembinaan lebih lanjut dan sebagainya," kata Didin.

Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan segera merespons dan menangani setiap kejadian semacam ini agar tidak berulang.

"Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir. Jika ada pelanggaran serupa, kami akan memberikan sanksi disiplin, termasuk melibatkan orang tua untuk pembinaan," tegasnya.

Tawuran Tiga SMK di Tegalbuleud

Hanya berselang sehari, Sabtu (11/1/2025) dini hari, tawuran melibatkan pelajar dan alumni dari tiga sekolah terjadi di Jalan Raya Rambay, Kampung Tagog Bayur, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud. Tawuran yang berlangsung singkat ini menyebabkan tiga pelajar dari SMK Sagaranten terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Tayangan video yang merekam detik-detik tawuran ini juga sempat viral di Instagram dan aplikasi perpesanan, di mana sejumlah remaja terlihat membawa senjata tajam dan menyerang satu sama lain. Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Azhar Sunandar, menyebut tawuran ini diduga dipicu dendam lama antara pelajar dan alumni sekolah yang diwariskan turun-temurun, dipanaskan oleh unggahan media sosial.

"Dugaan sementara bahwa kejadian tersebut dipicu dari dendam lama antar pelajar sekolah dan alumni sekolah yg masih turun temurun terutama dipicu kembali dari media sosial," jelas Azhar.

Lokasi tawuran antara kelompok pelajar itu diketahui berada jauh dari permukiman. Terlebih warga sendiri ketakutan saat akan mencoba melerai karena khawatir akan menjadi sasaran amukan dari kelompok tersebut.

"Lokasi kejadian yang jauh dari permukiman warga membuat masyarakat enggan melerai karena khawatir menjadi sasaran," kata Azhar.

Barang bukti yang diamankan berupa dua senjata tajam, satu sarung celurit, dan sebuah helm hitam. Para pelaku hingga kini masih dalam pengejaran.

Pembacokan di Palabuhanratu

Masih di hari yang sama, Sabtu (11/1/2025) sore, Kabupaten Sukabumi kembali digegerkan oleh aksi pembacokan terhadap R (14), seorang remaja putus sekolah di Kampung Kiaralawang, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. R menderita luka serius di pelipis dan pipi kirinya akibat sabetan senjata tajam saat terlibat duel dengan remaja lain di Jalan Raya Patuguran, Desa Jayanti.

Aksi pembacokan ini juga terekam dalam video yang tersebar melalui aplikasi perpesanan dan platform media sosial, memicu kemarahan warganet. Korban sempat dilarikan ke RSUD Palabuhanratu dengan kondisi bersimbah darah.

Menurut pengakuan korban kepada pamannya, ia diserang menggunakan senjata tajam dan tepat mengenai pelipis dan pipinya.

"Katanya pakai senjata tajam, tadi nyebut nama beberapa orang dan itu sudah diberitahukan ke polisi nama-namanya," ungkap Agus, paman korban.

Polisi bergerak cepat tidak lama setelah kejadian tersebut, sedikitnya ada enam remaja yang diduga terlibat dalam kejadian ini. Melalui aplikasi perpesanan, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan anggotanya mengamankan pelaku pada Sabtu (11/1/2025) malam tadi, kurang dari 5 jam setelah kejadian.

"Pelaku dijemput saat nongkrong di sekitar rumahnya malam tadi oleh personel Unit 1 Tipidum Sat Reskrim Polres Sukabumi," kata Ali kepada detikJabar, Minggu (12/1/2025).

Ali menjelaskan, motif dibalik peristiwa tersebut adalah duel 1 lawan 1 antara korban dengan pelaku.

"Pelaku atau tersangkanya 1 orang, itu duel satu lawan satu. Saat ini kita masih memeriksa keterangan mereka berikut saksi-saksi," ujar Ali.




(sya/dir)


Hide Ads