Kebiasaan Buruk Pelajar Sukabumi Picu Tawuran 3 Sekolah

Round-up

Kebiasaan Buruk Pelajar Sukabumi Picu Tawuran 3 Sekolah

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 14 Jan 2025 09:00 WIB
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Sejumlah pelajar dan alumni dari tiga sekolah terlibat tawuran di Jalan Raya Rambay, Kampung Tagog Bayur, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Akibat tawuran ini, tiga orang dilaporkan terluka akibat sabetan senjata tajam.

Informasi dihimpun, tawuran yang melibatkan pelajar dan alumni dari SMK Sagaranten, SMK Tegalbuleud, dan SMK Agrabinta (Cianjur) terjadi pada Sabtu (11/1/2025) dinihari. Menurut keterangan polisi, tawuran diawali saat sekelompok pelajar SMK Sagaranten melakukan perjalanan menuju wilayah Tegalbuleud dengan sepeda motor.

Namun di lokasi titik temu yakni Jembatan Cibeureum dalam kondisi kosong sehingga mereka melanjutkan perjalanan. Setelah itu, mereka bertemu dengan kelompok SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta di Kampung Tagog Bayur, tawuran pun terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika korban dari SMK Sagaranten mulai terluka, mereka melarikan diri. Namun, salah satu korban tertinggal di lokasi dan meminta pertolongan warga setempat," ungkap Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Azhar Sunandar, Senin (13/1/2025).

Menurut Azhar, dari hasil penyelidikan awal, tawuran itu diduga dipicu dendam turun-temurun antara pelajar dan alumni sekolah yang terus berlanjut dari generasi ke generasi.

ADVERTISEMENT

"Dugaan sementara bahwa kejadian tersebut dipicu dari dendam lama antar pelajar sekolah dan alumni sekolah yg masih turun temurun terutama dipicu kembali dari media sosial," jelas Azhar.

Akibat tawuran itu kara Azhar, tiga orang mengalami luka-luka yakni AD (26), MR (17) dan MAR (19) yang semuanya berasal dari kelompok SMK Sagaranten. Saat ini polisi masih mencari pelaku yang terlibat tawuran tersebut.

"Ketika korban dari SMK Sagaranten mulai terluka, mereka melarikan diri. Namun, salah satu korban tertinggal di lokasi dan meminta pertolongan warga setempat," ungkap Azhar.

"Korban MRR dirawat di RSUD Sagaranten, sementara AD mendapatkan perawatan di praktik bidan di Cidolog lalu MAR, yang awalnya ditangani oleh warga, akhirnya dijemput oleh keluarganya untuk melanjutkan pengobatan," tandasnya.

(bba/sud)


Hide Ads