Viral Duel Pelajar di Sukabumi, Diduga Dikompori Senior

Viral Duel Pelajar di Sukabumi, Diduga Dikompori Senior

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 13 Jan 2025 16:38 WIB
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi
Tawuran pelajar di Ujunggenteng, Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Sebuah video yang memperlihatkan adegan duel ala gladiator melibatkan anak-anak di bawah umur lagi-lagi viral di berbagai platform media sosial dan aplikasi perpesanan. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kampung Pasirangin, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Informasi yang dihimpun detikJabar, duel tersebut melibatkan siswa SMP dan terjadi pada Kamis (9/1/2025). Kapolsek Ciracap, Iptu Taufik Hadian, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyebut pihaknya bersama Danramil setempat bergerak cepat melakukan penyelidikan setelah menerima laporan pada Sabtu (11/1/2025).

"Berkaitan dengan video viral yang saya terima Sabtu kemarin terkait kekerasan antar anak sekolah di wilayah Ujunggenteng, kami bersama Danramil sudah melakukan penyelidikan. Kami mendapat informasi bahwa anak-anak tersebut bersekolah di salah satu SMP di wilayah Ujunggenteng," ujar Taufik kepada detikJabar, Senin (13/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik menyebutkan bahwa sekitar 10 siswa dari kelas VII, VIII, dan IX SMP terlibat dalam insiden tersebut. Mereka akan diantarkan oleh pihak sekolah untuk penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian.

"Untuk anak-anak akan dibawa pihak sekolah untuk diantar ke polsek kurang lebih ada 11 siswa yang terlibat informasi konflik dengan luar sekolah. Motifnya mungkin nanti setelah mendapat informasi lebih lanjut," tambah Taufik.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Ciracap, Didin Saepudin, menyebut kejadian tersebut diduga dipicu oleh keterlibatan alumni yang memengaruhi siswa.

"Viralnya video anak-anak yang berkelahi yang terlibat ada 10 sampai 11 orang masih kita lakukan interogasi untuk mengembangkan kasus ini kami insya Allah akan mengantarkan mereka ke aparat keamanan, untuk adanya pembinaan lebih lanjut dan sebagainya," kata Didin.

Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah akan segera merespons dan menangani setiap kejadian semacam ini agar tidak berulang.

"Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir. Jika ada pelanggaran serupa, kami akan memberikan sanksi disiplin, termasuk melibatkan orang tua untuk pembinaan," tegasnya.

(sya/yum)


Hide Ads