Nyawa Siswa SMP di Sukabumi Direnggut Aksi Brutal 2 Pelajar

Nyawa Siswa SMP di Sukabumi Direnggut Aksi Brutal 2 Pelajar

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 30 Agu 2024 07:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Rachman Haryanto)
Sukabumi -

Malang nasib pelajar di Sukabumi berinisial GP yang tewas dengan kondisi mengenaskan. Siswa berusia 15 tahun dan masih duduk di kelas 3 SMP itu dibacok oleh pelajar lain saat pulang sekolah.

Penganiayaan yang dialami GP terjadi di Kampung Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (28/8) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kapolres Sukabumi AKBP Samian mengatakan, pelaku dan korban tidak saling kenal dan tidak dalam satu sekolah. Menurut Samian, kejadian ini diduga terjadi karena kesalahpahaman antar siswa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ lah terjadi kesalahpahaman dan dilakukan pengejaran. Pada saat si korban jatuh, di situlah dibacok oleh pelaku," kata Samian saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (29/8).

Dalam kejadian ini, korban mengalami luka bacok di bagian punggung sebelah kiri hingga meninggal dunia. "Pada akhirnya meninggal dunia dengan luka bacok di punggung sebelah kiri," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rahman menyebut jika pihaknya sudah mengamankan dua orang pelaku yang terlibat dalam kasus pembacokan tersebut dan keduanya disebut masih berstatus sebagai pelajar.

"Alhamdulillah dua orang pelaku pembacokan kurang dari delapan jam setelah kejadian dapat kami amankan. Keduanya masih berstatus pelajar," tutur Aah.

Kedua pelaku masih dalam proses pemeriksaan penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi. Menurutnya, polisi akan melakukan proses hukum terhadap terduga pelaku sesuai aturan yang berlaku.

Untuk jasad korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Pihaknya berkomitmen akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat dan mengimbau masyarakat agar turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan kejahatan.

Paman korban, Riki mengatakan, jika GP dibacok kawanan pelajar saat berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong.

"Walaupun korban sudah lari dan jatuh, korban masih dikejar oleh pelaku sampai terkapar berdarah-darah. Dari pihak klinik bilang nggak sanggup untuk menangani korban, kemudian pihak keluarga membawa korban ke RS Bhakti Medicare Cicurug dan akhirnya korban nggak ketolong meninggal dunia," kata Riki.

Korban dibacok di lokasi yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau jaraknya sekitar 200 meter.

"Saya mendengar kejadian pengeroyokan tersebut dari pihak keluarga. Korban baru saja pulang sekolah dari SMPN 1 Cicurug, sedang jalan kaki ke arah ke rumah, kurang lebih sekitar 200 meter dari lokasi kejadian," papar Riki.

Riki menyebut, korban merupakan sosok yang baik dan tak pernah ada rekam jejak tawuran ataupun bolos belajar. Korban meninggal dunia karena kehabisan darah.

"Anak baik lah. Kehabisan darah dia meninggal di situ. Saat ini posisinya barusan saya telepon Wakasek Kesiswaannya, posisinya mau dibawa ke Kramat jati," pungkasnya.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads