Round-Up

Kisah Bandung 'Gotham City' yang Berujung Korupsi

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 08 Agu 2023 08:15 WIB
Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Bandung -

Bandung pernah diviralkan dengan julukan Gotham City. Kota fiksi yang muncul dalam kisah pahlawan super, Batman, itu dikait-kaitkan dengan Bandung lantaran maraknya aksi kriminal jalanan yang terjadi pada akhir 2022.

Julukan Gotham City itu rupanya sampai ke para petinggi Pemkot Bandung saat itu. Untuk menjawab banyak desakan dari warga, para pejabat di Kota Kembang lantas menyusun konsep supaya aksi kriminal jalanan itu bisa ditekan.

Kemudian, muncullah salah satu solusi yang ditawarkan kala itu melalui program Bandung Smart City. Adapun caranya, yaitu dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan smart CCTV yang diklaim bisa mendeteksi hingga wajah seseorang bila ia nekat melakukan aksi kriminal jalanan.

Tapi rupanya, solusi yang ditawarkan malah jadi bumerang. Tiga pejabatnya yaitu Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Kadishub Dadang Darmawan, hingga Sekdishub Khairul Rijal, terkena OTT lantaran proyek pengadaan smart CCTV yang ditawarkan malah berujung kepada kasus korupsi.

Bicara tentang Bandung Gotham City juga turut disinggung Khairul Rijal saat jadi saksi di persidangan kasus suap Bandung Smart City, Senin (7/8/2023). Ia mengungkap, instansinya, Dishub banyak mendapat desakan karena maraknya kasus kriminal jalanan saat itu.

"Tahun 2022, Bandung diviralkan sebagai Gotham City. Angka kriminal saat itu meningkat, kemudian juga terjadi bom Astanaanyar di tahun yang sama," kata Rijal di Pengadilan Tipikor Bandung.

"Akhirnya banyak yang datang untuk meminta pembaharuan perangkat CCTV yang fungsinya untuk memantau kejadian-kejadian di jalanan. Karena CCTV lama terbatas, akhirnya kami (Dishub Kota Bandung) mengajukan anggaran untuk CCTV tersebut," ungkapnya menambahkan.

Tadinya, proyek untuk program Bandung Smart City dikoordinir oleh Diskominfo Kota Bandung. Namun karena banyaknya desakan itu, anggarannya kemudian dialihkan ke Dishub.

Kemudian pada APBD Perubahan 2022, anggaran yang diajukan Dishub untuk pengadaan CCTV disetujui. Praktis, anggaran tersebut yang awalnya berada di Diskominfo telah dialihkan ke Dishub untuk mendukung program Bandung Smart City.

Dishub kemudian kata Rijal mendapat total anggaran senilai Rp 47-Rp48 miliar. Khusus untuk pengadaan CCTV, dianggarkan Rp 5 miliar.

Tapi di balik pengalihan anggaran itu, Rijal mengakui ada 'antensi' yang harus diberikan kepada sejumlah anggota DPRD Kota Bandung. Atensi tersebut menurutnya sebagai jasa para anggota dewan setelah mengalihkan anggaran itu ke Dinas Perhubungan.

"Iya, anggaran ini ada atensi. Ada titipan dari legislatif. Atensinya 10 persen untuk anggota dewan," ucapnya.

"Jadi setelah disetujui anggaran ini, dari legislatif menyampaikan mereka turut memperjuangkan anggaran, mereka minta atensi. Besarannya 10 persen (mintanya)," beber Rijal.

Sepatu mewah sang Wali Kota. Simak di halaman selanjutnya.




(ral/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork