Hukuman Mati Menanti Bogel yang Aniaya Mati Anak Sendiri!

Round Up

Hukuman Mati Menanti Bogel yang Aniaya Mati Anak Sendiri!

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 12 Feb 2023 13:15 WIB
Foto Wajah Tersangka Penyiksa Anak Kandung Sampai Tewas
Foto Wajah Tersangka Penyiksa Anak Kandung Sampai Tewas (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Aksi kejam Ade alias Ade Bogel (39), yang menganiaya anaknya hingga tewas di kontrakannya di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Bogel harus mempertanggungjawabkan perbuatan durjananya itu.

Menurut polisi ancaman hukuman penjara yang dikenakan pada Bogel minimalnya 20 tahun, bisa juga seumur hidup atau hukuman mati. Bogel dikenakan pasal Pasal 80 Ayat 2, 3, dan 4 UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 ayat 2 dan ayat 3 UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga Subsidair Pasal 340 dan atau 338 dan atau 351 ayat 2 dan ayat 3 KUHPidana.

Polisi menunjukkan tampang bengis Bogel pada Rabu, 8 Februari 2023, di Mapolres Cimahi. Bogel mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan berambut plontos. Tangannya diborgol. Bogel lebih banyak menunduk saat dihadirkan pada konferensi pers di Mapolres Cimahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bogel kini mendekam di tahanan Polres Cimahi. Polisi masih menyelidiki kasus ini. Kasus yang mengoyak hati dan menggemparkan masyarakat Jabar dalam sepekan ini.

Kasus ini bermula dari kontrakan berwarna biru di Cimahi Utara, Cimahi. Kontrakan yang menjadi saksi kekejaman Bogel terhadap dua anaknya yang masih berusia berusia 10 dan 12 tahun. Salah satu korban meninggal dunia. Satu laginya dirawat intensif di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Suara Benturan dari Kontrakan

Warga sekitar tak menyangka, Bogel tega menganiaya anaknya hingga tewas dan salah satunya terluka parah. Suara-suara misterius di rumah kontrakan Bogel pun sempat terdengar oleh warga sekitar. Warga mengira benturan itu bersumber dari anak-anak Bogel yang tengah bermain.

"Kalau kejadiannya saya nggak tahu. Tapi memang saya dengan suara bledag-bledug seperti anak main loncat-loncatan gitu. Saya kira memang anaknya saja yang lagi main-main," ujar Jubaedah (63), tetangga terduga pelaku dan korban saat ditemui di lokasi kejadian.

Suara dari rumah kontrakan berwarna biru itu mendorong rasa penasaran Jubaedah. Ia pun keluar rumah dan melihat motor Bogel terparkir. Motor milik Bogel melunturkan rasa penasaran Jubaedah. Ia menganggap kondisi di rumah itu sedang baik-baik saja.

"Saya kira di atas itu nggak ada bapaknya, ternyata setelah dicek keluar motor bapaknya. Ya sudah saya masuk lagi ke dalam," tutur Jubaedah.

Jubaedah memastikan ia tak mendengar suara lain selain suara benturan, Jubaedah menyebutnya suara bledag-bledug seperti saat anak-anak sedang melompat-lompat di lantai.

"Ya saya cuma dengar suara bledag-bledug itu aja tadi. Saya nggak dengar ada suara ngobrol atau teriak-teriak. Tetangga kontrakannya saja nggak dengar ada suara nangis atau berisik. Sempat saya kira lagi latihan drum, soalnya kan dia (terduga pelaku) itu pengamen kerjanya," ucap Jubaedah.

Setelah rasa penasaran yang diselimuti kecurigaan Jubaedah luntur. Tiba-tiba, salah seorang yang mengaku paman korban datang dan menanyakan ambulans ke Jubaedah. Rasa penasaran Jubaedah pun muncul kembali.

Jubaedah pun balik bertanya, siapa yang membutuhkan ambulans. Dan, siapa yang meninggal dunia. Pertanyaan Jubaedah dijawab oleh pria yang mengaku paman dari dua bocah yang menjadi korban penganiayaan itu. Jawabannya, membuat Jubaedah kaget bukan kepalang.

"Nah tiba-tiba ada pamannya datang, nanya ada ambulans nggak ke sini. Saya kan nggak tahu ya. Saya tanya siapa yang meninggal, dia bilang anak yang di atas. Saya kaget waktu dengar itu," ujar Jubaedah.

"Saya juga nggak tahu meninggalnya jam berapa. Tapi tadi sempat ngobrol sama tetangga, katanya dia lihat waktu anaknya dibawa sama bapaknya. Kondisinya memang sudah nggak berdaya, nah itu nggak tahu sudah meninggal atau belum," tambahnya.

Jubaedah mengaku baru sekali mendengar suara benturan berulang kali di kontrakan pelaku. Menurut Jubaedah, Bogel telah menempati rumah kontrakan sekitar enam bulanan.

Ditangkap di Bandung

Usai menyiksa kedua anaknya di kontrakan yang berada di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Bogel bergegas menuju kediaman keluarganya di Sarijadi Kota Bandung.

Polisi berhasil mengendus pelarian Bogel. Pada Senin 6 Februari 2023 malam, Bogel diamankan di kediaman keluarganya. Polisi berhasil memborgol Bogel dan menahannya di Mapolres Cimahi. Selain itu, polisi juga mengamankan istri siri alias ibu tiri dari dua bocah yang menjadi korban penganiayaan. Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Cimahi.

"Saat ini terduga pelaku sudah kita amankan, yang sudah diamankan 2 orang. Untuk bapaknya ini bapak kandung dan ibunya itu ibu tiri. Dari semalam terus diperiksa," kata Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).

Penyidik terus berupaya mengungkap motif penganiayaan hingga menewaskan korban yang masih bocah itu. "Karena baru semalam kami amankan, untuk motif dan lain-lain masih kami dalami. Kami masih mendalami juga peristiwa itu seperti apa," ujar Aldi.

Penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Polisi telah membentuk tim dalam kasus ini.

Hukuman Mati

Aldi mengatakan pasal yang disangkakan kepada Bogel bisa mengarah pada hukuman mati. "Diancam dengan pidana penjara minimal 20 tahun atau seumur hidup atau hukuman mati," ujar Aldi saat ditemui di Mapolres Cimahi, Rabu (8/2/2023).

Aldi mengatakan tersangka Ade sampai hati menganiaya kedua buah hatinya itu lantaran kesal karena korban yang berinisial AH dan AMN mengambil uang tersangka.

"Untuk motif awal yang kami dapat adalah orangtua atau si tersangka Ade ini kesal karena menurutnya korban mengambil uang tanpa izin," ujar Aldi.

Berdasarkan penuturan tersangka, kata Aldi, kedua korban mengambil uang senilai Rp450 ribu. Uang itu kemudian digunakan kedua korban untuk jajan dan sebagian lagi dibagikan pada teman-temannya.

"Akhirnya tersangka ini emosi dan marah sehingga menganiaya korban yang mengakibatkan satu meninggal dunia dan satu luka-luka," ujar Aldi.




(sud/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads