5 Warga Garut di Sumsel Dianiaya gegara Disebut Penculik Anak

Kabar Nasional

5 Warga Garut di Sumsel Dianiaya gegara Disebut Penculik Anak

Tim detikSumut - detikJabar
Selasa, 07 Feb 2023 18:15 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Musi Rawas Utara -

Nasib miris dialami lima pria asal Kabupaten Garut. Mereka nyaris tewas gegara dituduh sebagai penculik anak.

Peristiwa ini terjadi di Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan pada Senin (7/2/2023). Mereka dihakimi massa yang merupakan warga setempat.

Dikutip dari detikSumut, Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Jalili menjelaskan, peristiwa nahas yang dialami kelima pria itu bermula saat mereka yang berdomisili di Sarulangun, Jambil hendak ke Lubuklinggau, Sumsel mengambil paket kiriman jaket dari Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka ini kan ngakunya pedagang jaket tinggal di Sarulangun, Jambi sudah satu bulanan lebih. Kemarin, mereka ini mau ngambil paket dari Bandung seperti jaket-jaket gitu ke Lubuklinggau," kata Jalili kepada detikSumut, Selasa (7/2/2023).

Setibanya mereka di wilayah Muratara, kelima pria itu mampir di suatu tempat untuk sarapan. Namun karena di lokasi itu ramai warga yang hendak membeli dagangan mereka, mereka akhirnya berjualan di sana.

ADVERTISEMENT

"Karena laku dan mungkin banyak warga yang berminat kemudian mereka masuk ke Desa Sukaraja untuk berjualan," jelasnya.

Di sana mereka berjualan seperti biasa. Sialnya, tiba-tiba ada seorang wanita yang berteriak dari kejahatan dan menuduh kelima pria itu hendak menculik anak.

"Tiba-tiba saat mereka jualan, ada ibu-ibu yang berjarak jauh dari mereka ngomong bahwa mereka itu penculik. Ibu itu kemudian mengadu ke pamannya. Pamannya lalu melapor ke Kepala Desa," terangnya.

Kepala Desa yang mendapat laporan itu, tanpa melakukan klarifikasi kepada kelima pria tersebut, mengirim pesan berantai kepada warganya. Ia menjelaskan ada penculik anak yang berkeliaran di wilayahnya.

"Karena mendapat pesan WhatsApp dari Kepala Desa itu, maka warga berkumpul di kantor atau balai desa mengamankan merkekan, dan terjadilah aksi tersebut," tuturnya.

Tak cukup hanya diamuk massa, mobil mereka juga dihancurkan. Bahkan barang bawaan di dalam mobil itu juga dijarah.

Meski begitu, lanjutnya, pihaknya tidak mau begitu saja menarik kesimpulan. Pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait benar atau tidaknya tudingan penculikan tersebut.

"Untuk bagaimana jelasnya, tetap kita masih melakukan pendalaman. Kita sekarang masih fokus ke masalah laporan penculikan itu," ungkapnya.

Sementara, apabila tudingan penculikan itu tidak terbukti, tidak menutup kemungkinan yang menyebar isu tersebut juga akan diperiksa dan terancam pidana karena menyebarkan berita bohong alias hoaks.

"Iya, nanti pasti akan diperiksa juga yang menyebarkan isu itu, jika memang nanti dari hasil gelar perkara tidak terbukti adanya dugaan penculikan tersebut," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di detikSumut dengan judul Niat Jualan, 5 Pria Jabar Nyaris Tewas Dimassa Usai Dituduh Penculik di Sumsel

(mso/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads