Jabar X-Files: Minuman Setan Pencabut Nyawa 47 Warga Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 15 Sep 2022 08:00 WIB
Samsudin Simbolon (Foto: Ilustrator: Edi Wahyono)
Bandung -

Mentari terang di langit Cicalengka, Kabupaten Bandung mendadak mendung diselimuti duka, 8 April 2018 silam. Peristiwa nahas terjadi saat puluhan nyawa melayang akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan berjuluk ginseng.

Suara sirine ambulans tak henti-hentinya keluar masuk RSUD Cicalengka. Puluhan warga terus berdatangan sambil berlinang air mata, kemudian saling memeluk, hingga saling menguatkan atas kehilangan anggota keluarganya.

Hari tersebut menjadi hari kelam bagi anggota keluarga yang keracunan miras oplosan. Semua tertunduk lesu melihat para petugas rumah sakit yang sibuk mengevakuasi para korban miras oplosan tersebut.

Sebanyak tiga rumah sakit langsung dilibatkan dalam tragedi tersebut, RSUD Cicalengka, RSUD Majalaya dan RS AMC Cileunyi. Secara bergantian, korban meninggal dunia. Dalam tragedi tersebut ada juga yang masih terselamatkan nyawanya.

Dalang dari tragedi miras oplosan tersebut adalah Samsudin Simbolon. Dia bekerjasama dengan Hamciak Manik, istrinya, Julianto Silalahi, Willy, Roysan Guntur Simbolon, Sony Samosir, Asep, dan Uwa.

Komplotan Samsudin meracik miras oplosan tersebut dengan bahan-bahan seperti air mineral, multivitamin serbuk, alkohol 97 persen, pewarna kue, pewangi rasa pisang ambon.

Korban pertama yang masuk RSUD Cicalengka adalah Hari Faisal, (20) Warga Desa Babakan Peuteuy, Cicalengka. Dia merupakan pengemudi ojek pangkalan persis di depan RSUD Cicalengka. Namun nyawanya bisa diselamatkan oleh tim dokter rumah sakit tersebut.

"Saya minum malam Jumat, pukul 21.00 WIB. Sama teman namanya Ibeng. Minum berdua di pinggir jalan dekat apotek sana," ujar Hari saat ditemui di taman RSUD Cicalengka, Jumat, (13/4/2018).

Hari mengatakan masuk rumah sakit pada Senin, 8 April, dan keluar keesokan harinya. Ia membeli miras oplosan di toko milik Julianto Silalahi, anak buah Samsudin, di Jalan Raya Bandung-Garut. Ia membeli dua botol, yang harga satu botolnya Rp 20 ribu.

"Habis minum nggak kerasa apa-apa. Tiga hari kemudian baru terasa. Mata buram, kepala pusing, mual-mual, dan perut panas," ujar pria yang tubuhnya kurus dan saat itu mengenakan kemeja motif salur warna cokelat tersebut.

Korban tewas miras oplosan ginseng (Foto: Wisma Putra)

Ia mengaku seminggu sekali mengkonsumsi miras oplosan yang disebutnya Ginseng itu. Ia sengaja melakukan itu agar badannya tetap enak, bukan untuk berbuat onar atau keributan. Ia menenggak miras oplosan sejak umur 15 tahun.

Hari menjelaskan memilih meminum miras oplosan, karena murah. Sebab, bagi dia dan teman-temannya, harga miras pabrikan tergolong mahal.

Ia mencontohkan, sebotol Ginseng bisa dibeli dengan harga Rp 20 ribu, sedangkan harga anggur Rp 45 ribu per botol, anggur merah Rp 60 ribu, dan Kuda Emas Rp 35 ribu. "Nah, kalau oplosan bisa beli dua botol dengan harga Rp 40 ribu," ucapnya.

Hari mengatakan miras oplosan yang dia minum berbeda dengan miras oplosan sebelum-sebelumnya. Ia merasakan dan mencium bau alkohol yang sangat menyengat, bahkan sekali minum, dadanya terasa panas dan langsung mabuk. "Padahal sebelumnya baru mabuk kalau minum tiga botol," tuturnya.

Hari memang tak sampai masuk ruang rawat inap. Ia langsung mendapat penanganan oleh dokter dengan memasukkan slang melalui hidungnya. Isi lambungnya dikuras. Lewat slang yang dimasukkan ke hidung itu, cairan berwarna hitam keluar. Ia juga diinfus.

Saat itu ia terbaring lemas di kasur. Ia merasa ketakutan dan terus berdoa serta berzikir. Apalagi saat itu ia melihat beberapa pasien yang juga sama-sama korban miras oplosan mulai berdatangan dengan kondisi kritis.

"Saya takut mati. Baca doa dan terus istigfar. Sebelah saya kritis. Nggak enak saja perasaan. Saya kapok, nggak akan minum-minum lagi, kasihan sama orang tua dan istri," kata dia setengah berjanji.

Selanjutnya 47 Orang Meninggal Akibat Miras Oplosan Ginseng




(yum/yum)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork