Abrasi Sungai Cipager Ancam Masjid Bersejarah Bawah Tanah Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 18 Nov 2025 16:52 WIB
Kondisi Masjid Wanantara dari ancaman abrasi. (Foto: Dok. DKM Masjid Wanantara Cirebon)
Cirebon -

Masjid Wanantara yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bawah Tanah di Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Abrasi Sungai Cipager yang terus terjadi setiap musim hujan telah menggerus tanah di sekitar masjid bersejarah ini, bahkan mengancam fondasi bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 1880-an.

Sekilas dari depan, masjid masih tampak kokoh. Namun, di bagian belakang, kondisi bangunan terlihat rapuh karena tanah penopangnya telah ambles hingga 12 meter dengan panjang kerusakan mencapai 40 meter. Arus sungai yang semakin mendekat dari waktu ke waktu memperbesar risiko bangunan suci ini ambruk.

"Dulu jaraknya sekitar 10 meter dari sungai. Sekarang tinggal beberapa meter saja karena tanah terus terkikis," ujar Muhammad selaku Sekretaris DKM Masjid Wanantara, Selasa (18/11/2025).

Masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah warga sekitar, tapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan tiga pondok pesantren, yang setiap harinya dihadiri sekitar 270 santri. Meski berisiko, para santri tetap melaksanakan salat berjemaah di masjid tersebut karena tak ada pilihan lain.

"Setiap hari ratusan santri salat berjamaah di sini. Kami was-was tapi masjid ini adalah satu-satunya tempat ibadah mereka," tambahnya.

Kepala Desa Kubang Wawan Karyawan mengungkapkan rasa khawatirnya setiap kali masjid digunakan untuk kegiatan berjamaah. Ia takut terjadi bencana longsor yang membahayakan nyawa jamaah.

"Kalau tidak segera ditangani, saya takut bangunannya tiba-tiba ambruk saat jamaah sedang salat," ujarnya.

Wawan mengatakan pihaknya sudah berkirim surat kepada pihak-pihak terkait, seperti Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, Dinas PUTR Provinsi Jawa Barat, hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sejak awal tahun. Namun hingga kini belum ada tindakan nyata.

"Sudah beberapa kali kami kirim surat, tapi belum ada respons. Kondisi makin parah," tuturnya.

Sejarah Masjid Bawah Tanah

Masjid Wanantara memiliki keunikan tersendiri yang jarang ditemukan di masjid lain. Salah satu daya tariknya adalah adanya ruang bawah tanah mirip bunker sepanjang sekitar 7 meter dengan tinggi 180 sentimeter. Untuk menuju ruang bawah tanah tersebut, pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga terlebih dahulu.

Ruangan bawah tanah ini masih terasa sejuk meskipun tanpa ventilasi. Dulu, lorong-lorong ini memiliki area yang lebih luas dan menyebar ke beberapa bagian masjid. Selain digunakan sebagai tempat salat dan bertafakur, lorong tersebut juga dimanfaatkan sebagai bunker persembunyian para pejuang kemerdekaan saat melawan penjajah Belanda.

"Dulu masjid ini punya banyak lorong bawah tanah, sebagian sudah ditutup dan diubah menjadi aula. Tapi dulu tempat ini jadi persembunyian pejuang dan juga tempat tirakat," jelas Ustaz Agus Ahmad, salah satu pengurus masjid.

Masjid Wanantara dibangun oleh Ki Buyut Syamsuri dan Mbah Abdul Jalil. Fondasinya menggunakan bebatuan Sungai Cipager. Sebelum direnovasi besar-besaran pada 1990-an, masjid ini memiliki berbagai simbol arsitektur Islami, seperti delapan tiang di teras, tujuh pintu masuk untuk ruangan masjid, dan sembilan pintu di ruang utama.

Namun kini, banyak struktur simbolik itu telah berubah. "Pintunya dulu ada sembilan, sekarang tinggal enam. Berubah sejak renovasi tahun 1997," ujar Agus.

Pada awal 2025, banjir besar menyebabkan bagian serambi masjid yang menghadap langsung sungai ditutup sementara oleh pengurus masjid. Penutupan dilakukan untuk mencegah potensi longsornya bangunan ke arah sungai.

"Tanahnya sudah nggak kuat menahan. Sampai ada fondasi baru, terpaksa serambi ditutup dulu," ucap Agus.

Dengan kondisi semakin mengkhawatirkan, masyarakat dan pengurus masjid berharap perhatian dari pemerintah semakin cepat terwujud. Masjid bersejarah ini bukan hanya simbol keagamaan, tapi juga bagian penting dari sejarah perlawanan rakyat Cirebon.




(sud/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork